Manggarai, FN – Pasangan suami istri, Baltasar Anor (46), bersama istrinya Veronika Salome (43), asal Ndajang, desa Lungar, kecamatan Satar Mese, kabupaten Manggarai, dikeroyok massa aksi tolak pembangunan Geothermal Unit 5-6 Poco Leok.
Peristiwa pengeroyokan ini terjadi saat Baltasar bersama istrinya menggunakan sepeda motor hendak mengikuti kegiatan sosialisasi Free Prior Informed Consent (FPIC) atau persetujuan atas dasar informasi diawal tanpa paksaan (PADIATAPA) perluasan PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok, yang berlangsung di Rumah Adat Gendang Mesir, pada Sabtu (25/11/2023) pagi.
Pantauan wartawan, Pasutri asal desa Lungar ini dihadang massa aksi saat melintasi di pertigaan desa Lungar. Tampak sejumlah orang memukul Baltasar dan istrinya di kerumunan massa aksi.
Kepada media ini, korban Veronika mengaku lengan bagian kanan serta punggungnya dipukul massa aksi.
“Yang pukul saya (red, Veronika) tadi tanta Sebet dan tanta Jus, saat kami lewat pake motor,” jelas Veronika.
Ulah para pelaku ini, jelas Veronika sekujur tubuhnya keram dan panas, akibat benturan serta pukulan bertubi-tubi dari pelaku bernama Sebet dan Yus.
“Saya punya lengan bengkak dan sakit dibagian punggung karena dipukul. Saya rasa keram dan panas,” ucap Korban Veronika.
Sementara Baltasar Anor suami Veronika, tak luput dari amukan massa saat mengendarai sepeda motor jenis Supra menuju kampung Mesir desa Lungar.
“Saya dengan istri mau ikut acara sosialisasi di Gendang Mesir, kami dicegat. Mereka (massa aksi) langsung pukul saya di pelipis dan pipi. Dan langsung bengkak pa,” jelas korban Baltasar.
Tak hanya itu, massa aksi juga secara brutal lakukan pengerusakan terhadap motor milik Baltasar menggunakan batu.
“Motor saya mereka kasi rusak bagian depan dan bagian belakang,” sebut Baltasar.
Kepada pihak Kepolisian, Baltasar desak agar para pelaku segera diproses secara hukum karena dengan nekat dan brutal menyerang dia bersama istrinya Veronika.
Untuk diketahui, puluhan massa aksi demo melakukan pemblokiran jalan menggunakan kayu serta batu. Selain itu massa aksi juga melempari mobil patroli milik kepolisian Polres Manggarai dengan batu.