TOMOHON, FN – Kunjungan kerja bupati Manggarai Herybertus Nabit didampingi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kabupaten Manggarai bersama jajaran PT. PLN UIP Nusra serta warga Poco Leok disambut Wali Kota Tomohon, Caroll Senduk dan Wakil Wali Kota Sendy Rumajar di objek wisata kuliner Taman Kelong Tomohon, pada Senin (10/3/2025).malam.
Kunjungan kerja ini bertujuan untuk mempelajari terkait pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong yang telah beroperasi sejak 21 Agustus 2001.
Kepada awak media, Bupati Hery Nabit mengungkapkan, Kabupaten Manggarai saat ini tengah berlangsung proses perluasan pembangunan PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok. Kehadirannya bersama masyarakat Poco Leok ke PLTP Lahendong ingin belajar dari pengalaman PLTP Tomohon dalam mengembangkan energi panas bumi.
“Kedatangan kami di Kota Tomohon untuk sharing pengelolaan terkait pengembangan Panas Bumi,” jelas Bupati Manggarai Hery Nabit.
Disebutkan bupati Hery Nabit, kehadirannya bersama warga pada wilayah pengembangan proyek Panas Bumi Poco Leok ingin belajar dari pengelolaan PLTP Lahendong agar mengeleminir dampak negatif dari proses pembangunan proyek PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok
“Belajar dari pengelolaan PLTP Lahendong di Tomohon. Di tempat kami (Manggarai) sedang berlangsung perluasan Pembangkit listrik panas bumi seperti di PLTP Lahendong,” ucap bupati Manggarai Hery Nabit.
Lebih lanjut jelas bupati Hery Nabit, pihaknya bersama rombongan dari kabupaten Manggarai ingin melihat secara langsung kondisi sosial masyarakat sekitar kawasan pembangkit panas bumi Lahendong.
“Kita tahu bahwa semua project pasti ada dampaknya, tidak hanya positif tetapi dampak negatifnya juga,” tuturnya.
Sementara Wali Kota Tomohon, Caroll Senduk, menjelaskan ketersediaan listrik di Kota Tomohon sebagian besar berasal dari PLTP Lahendong, dengan daya sekitar 120 megawatt (MW) yang sudah terintegrasi dalam jaringan Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo).
“Ketersediaan listrik untuk kota Tomohon berasal dari PLTP Lahendong dengan kapasitas 120 MW dan sudah interconnecting (Saling menghubungkan) Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo,” jelas Wali Kota Tomohon, Caroll.
Beroperasinya PLTP Lahendong sebut Caroll, sangat berdampak secara langsung terhadap masyarakat sekitar kawasan pembangkit, seperti pemanfaatan energi panas bumi untuk membuat gula aren di PLTP Lahendong yang dilakukan dengan memanfaatkan uap panas bumi sisa pembangkit listrik.