Wabup Manggarai Buka Musrenbang di Lelak: Omong Stunting, Sentil Keterlibatan Masyarakat Hingga Kelakar Pilkada

Manggarai, FN – Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut didampingi Staf Ahli Bidang Keuangan, Fransiskus Gero dan Camat Lelak, Yesualdus Teos membuka secara resmi kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rembuk Stunting tingkat Kecamatan Lelak, Rabu (20/3/2024) siang.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala BKD Maksi Tarsi, Kepala Dinas Perpustakaan Daerah Aldi Tjangkoeng, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Maria Yustina Diana Baru, Kabag Tapem Karolus Mance, Sekretaris Dinas Sosial Paskalis Beno, Sekretaris Perizinan Teo Taram dan Kepala Bidang Penegakan Perda Sat Pol PP, Edwin Wisang.

Bacaan Lainnya

Hadir juga para TNI Polri, para Kepala Desa dan Penjabat, Tokoh Masyarakat, para Caleg Terpilih Dapil Ruteng-Lelak-Rahong Utara, Insan Pers beserta undangan lainnya.

Camat Lelak, Yesualdus Teos dalam sambutan pembukanya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil Bupati Manggarai yang telah meluangkan waktu untuk hadir membuka kegiatan Musrenbang RKPD dan Rembuk Stunting tingkat Kecamatan Lelak hari ini.

Teos mengatakan bahwa kegiatan hari ini adalah puncak dari kegiatan Musrenbang yang telah dilaksanakan di tingkat Desa, yakni Musrenbangdes.

Ia melaporkan bahwa untuk kegiatan Musrenbangdes sudah dilaksanakan pada akhir Januari lalu dan kemarin pihaknya juga melaksanakan kegiatan Pra Musrenbang yang dihadiri oleh semua kepala desa dan penjabat serta para OPD.

“Kemarin kami diskusi sampai sore berkaitan dengan agenda prioritas Kecamatan Lelak dan hasil diskusi kita sudah input ke dalam SIPD sehingga sebentar Bapperida akan menyampaikan apa-apa yang menjadi prioritas Kecamatan Lelak tahun 2025” kata Teos.

Lebih lanjut mantan Sekcam Lelak itu melaporkan bahwa Pemilu 2024 di wilayahnya telah berlangsung sesuai mekanisme dan berjalan lancar sesuai harapan kita semua. Tidak ada persolan Pemilu di Kecamatan Lelak hingga situasi terpantau aman terkendali.

Teos menyebut, dari total jumlah pemilih 9.900 lebih, Kecamatan Lelak berhasil melahirkan tiga orang Anggota DPRD terpilih, yakni dari Partai Nasdem, PDIP dan Perindo

“Puji Tuhan hasil Pemilu kemarin Lelak melahirkan tiga orang Anggota DPRD terpilih. Hari ini saya sengaja undang mereka kesini Pa Wakil karena kami sangat bangga walaupun jumlah pemilih kecil, Lelak berhasil melahirkan tiga anggota dewan” ungkap Teos diikuti tepuk tangan hadirin.

Mulai sekarang, kata Teos, tiga anggota dewan terpilih dari Kecamatan Lelak akan mengawal proses Musrenbang sampai ke tingkat Kabupaten. Dengan demikian harapan masyarakat dalam Musrenbang dapat terealisasi dengan baik.

Teos juga menyentil soal tingkat stunting di Kecamatan Lelak. Saat ini pihaknya berkomitmen untuk menurunkan stunting dan itu sudah terbukti.

Teos melapor, dari total 245 hasil pengukuran bulan Agustus 2023 ke bulan Februari 2024 keadaannya sudah turun ke 121.

“Turunnya sangat drastis. Terima kasih untuk bapak-bapak kepala desa yang sudah berjuang untuk menurunkan angka stunting di Kecamatan Lelak melalui dana desa sebesar Rp.50 juta per tahun sehingga hasilnya tahun ini stunting turun drastis” ujar Teos.

Ia pun berharap pada tahun 2024 Kecamatan Lelak berhasil menurunkan angka stunting menjadi 0 persen.

Sementara itu Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut dalam sambutanya mengatakan bahwa hari ini sebenarnya ia tidak jadi ke Lelak karena mendapat agenda ke Kupang. Tetapi karena diminta sama Bapperida untuk buka kegiatan Musrenbang di Lelak maka ia pun memutuskan untuk hadir ke Lelak dulu sebelum terus ke Labuan Bajo dan berangkat ke Kupang.

“Hari ini sebenarnya saya harus ke Labuan Bajo. Tiba-tiba kemarin siang Bapperida datang minta supaya ambil bagian dalam acara Musrenbang di Lelak. Jadi setelah ini saya harus ke Bajo, satu malam dulu di bawa dan esok pagi terus ke Kupang” ungkap Ngabut.

Omong Stunting

Agendanya ke Kupang, kata Ngabut, untuk membahas masalah stunting. Kali lalu Manggarai dapat predikat 10 terbaik, artinya sekenario percepatan penurunan angka stunting di Manggarai sangat baik.

Penilaian terbaik itu, katanya lagi, bukan karena ketua stuntingnya Wakil Bupati Manggarai, tetapi yang hebat itu adalah kader dan petugas di lapangan termasuk kepala desa.

“Jadi penurunan stunting ini tidak ada urusan dengan Wakil Bupati. Saya hanya mendapat kebagian pujian, tetapi yang kerja adalah elemen di Kecamatan sampai ke desa, termasuk TNI Polri” kata mantan Camat Ruteng itu.

Ngabut berkata, kalau soal stunting sebenarnya ia hanya butuh tanggung jawab moril. Bagaimana semua pihak di Kecamatan Lelak ini bisa bekerja sama dan yakin angka stunting bisa turun lagi lebih dari ini.

Dari soal data mendata misalnya, Ngabut bilang itu semua harus dikerjakan dengan baik hingga semua proses berjalan sesuai rencana.

“Data siapa penderita stunting, terus dimana penderita itu, proses pendampingannya bagaimana, intervensi pemerintahnya bagaimana dan yang paling penting bagaimana kita merubah mindset ayah dan ibunya itu. Kita butuh data by name by address untuk mengetahui stunting. Nah itu gunanya teman-teman di lapangan bagaimana mengedukasi” tutur Ngabut.

Lebih lanjut Wakil Bupati yang sudah menyatakan sikap untuk pecah kongsi di Pilkada 2024 ini menuturkan bahwa tugas menurunkan angka stunting itu adalah tugas komperhensif, tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, semua pihak harus satu hati.

Yang penting, kata dia, orang-orang yang bertugas mempunyai hati dan ketulusan serta niat baik untuk sama-sama bekerja. Sebab bicara uang tidak cukup untuk menurunkan angka stunting.

Ia pun mengapresiasi semua petugas yang sudah bekerja total di lapangan demi meminimalisir angka stunting sehingga Kecamatan Lelak bisa sukses sampai sekarang.

Sentil Keterlibatan Masyarakat 

Selanjutnya mantan Kabag Hukum Setda Kabupaten Manggarai ini juga menyentil soal ketidak hadiran masyarakat dalam Musrenbang di Lelak.

Menurutnya, omong perencanaan pembangunan harus banyak melibatkan masyarakat. Tetapi dalam Musrenbang ini, kata Ngabut, lebih banyak pegawai yang hadir, tidak ada masyarakat.

Ia lantas menyayangkan sikap Pemerintah Kecamatan Lelak dan Bapperida yang tidak menghadirkan masyarakat untuk ikut dalam Musrenbang.

“Pa Camat dan Bapperida saya minta lain kali lebih banyak hadirkan orang kampung dalam momen penting ini supaya dia mengerti apa arti Musrenbang, nanti bilang lagi pemerintah tidak kerja” ungkap Ngabut.

“Tadi pas turun dari mobil saya lihat tidak ada masyarakat, yang ada hanya muka pegawai semua. Kalau begitu tadi saya rencana kita minum kopi duduk ngobrol saja tanpa saya harus buka kegiatan lagi, karena cukup dengan begitu saja jadi ini barang” ungkapnya lagi.

Ia menambahkan, rakyat itu adalah sebuah elemen penting yang perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan, baik secara kolektif maupun partisipatif.

Karena itu Pemerintah Kabupaten Manggarai sangat menghargai rakyat. Musrenbang adalah produk rakyat yang akan menjadi pegangan pemerintah daerah untuk menentukan kebijakan arah pembangunan tahun 2025.

“Saya baru baca buku yang kamu kasi ini. Disitu tertulis Lelak juga termasuk dapat sebaran proyek 7 miliar. Nah bagaimana melahirkan keputusan proyek 7 miliar ini yah harus duduk bersama dengan rakyat” ucap Ngabut.

Kelakar Pilkada 

Tak hanya omong stunting dan sentil keterlibatan masyarakat, mantan Kasat Pol PP Kabupaten Manggarai ini juga menyampaikan ucapan profisiat untuk para anggota dewan terpilih hingga berkelakar soal dukungan partai di DPRD pada Pilkada Manggarai 2024.

Ia bilang, persyaratan pengusungan calon bupati dan wakil bupati di Pilkada 2024 harus minimal didukung oleh tujuh kursi. Karena itu syukur di Lelak juga ada.

“PDIP lima kursi seluruhnya. Dari Dapil ini hebat dapat dua kursi, setelah itu cari lagi dua kursi pas sudah usung calon bupati dan wakil bupati” Kelakar Ngabut.

Kalau di Manggarai Barat itu contohnya Nasdem sudah dapat tujuh kursi, mereka sudah bisa usung satu calon tanpa harus koalisi. Tapi kalau hanya lima pikir-pikir mau tambah dua lagi.

“Tapi kalau saya di Golkar hanya empat kursi, jadi harus tambah tiga untuk mau maju. Yang tiga kursi di bawanya ini mahal juga karena urutannya dari atas 6 bagi 3 sama dengan 2, Nasdem kesini, Demokrat kesini, Golkar kesini, Perindo kesitu, PKB kesitu” Kelakarnya lagi diikuti gelak tawa hadirin.

“Jadi saya omong ini jangan tanggap terlalu serius yah. Namanya juga cakar mencakar, karena ke depan saya dan Pa bupati masih pikir bagaimana urus rakyat secara bersama-sama” cetus Ngabut.

Penulis: Albertus Frederiko Davids 

Pos terkait