Wabup Heri Ngabut Silahturahmi Idul Fitri ke Reo dan Jenguk Anak Korban Kasus Pembunuhan

Manggarai, FN – Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut berkunjung ke Kecamatan Reo, Kamis (12/4/2024) siang. Ia datang untuk melakukan silaturahmi dengan unsur masyarakat dalam momentum Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Tiba di Reo Wabup Ngabut langsung mengunjungi beberapa rumah di Kampung Nanga, Kampung Ngaji, Kampung Niu, Nunang, Gadong hingga Tempode.

Bacaan Lainnya

Antusias masyarakat menerimanya dengan suasana kekeluargaan. Disitu ia berbincang-bincang akrab dan berbagi cerita dengan tokoh-tokoh muslim

Terdapat pula kue-kue khas Lebaran, seperti tar guling, nastar, kastengel, kacang goreng, minuman dingin hingga kopi dan teh yang disajikan untuk Ngabut dan rombongan.

Suasana juga diramaikan dengan canda ria Wabup Ngabut dan kelakar luconnya yang sudah biasa ia keluarkan ketika bertemu siapa saja.

Ia juga menyapa beberapa umat muslim yang lewat dan yang berada di sepanjang lorong perumahan sambil mengucapkan minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir batin.

Hari ini, kata dia, masih waktu yang tepat untuk bersilaturahmi dengan umat muslim karena masih dalam suasana idul fitri. Sebenarnya datang kemarin tetapi tidak jadi.

“Saya pikir hari ini juga bagus karena masih dalam suasana lebaran. Ini namanya kunjung keluarga” ujar Wabup Ngabut.

Suasana di Reo siang itu sungguh tercipta sangat baik menyusul ia menyatakan diri siap maju calon bupati pada konstelasi Pilkada 2024.

“Selain silahturahmi saya juga mau beritahu bahwa saya siap maju calon bupati 2024. Bukan karena tidak suka dengan siapa-siapa, tapi ini menjawab dorongan masyarakat” sentil Ngabut di sela-sela perbincangan.

Diakuinya bahwa dorongan masyarakat dan partai politik sangat mempengaruhi niatnya untuk maju calon bupati, sehingga segala sesuatu ditempuhnya dengan semaksimal mungkin.

Untuk tahun 2025 sampai 2030 dirinya tak ingin menjadi nomor dua lagi. Karena itu ia akan tetap berkomitmen untuk maju nomor satu atau calon bupati di Pilkada Nopember mendatang.

“Saya tidak mungkin jadi wakil lagi, harus naik kelas sudah. Bukan karena benci dengan siapa-siapa tapi ini niat” kata Ngabut.

“Tugas saya sebagai wakil bupati memang masih sampai Februari 2025. Jadi saya juga datang ini masih melekat tugas sebagai wakil bupati. Kalau nanti sudah jadi calon tetap yah kita gas sudah” katanya lagi.

Setelah memberitahu kepada umat muslim bahwa ia akan maju nomor satu, Wabup Ngabut pun sempat meluangkan waktunya mampir di rumah keluarga korban kasus pembunuhan yang terletak di Kampung Niu, Kelurahan Mata Air.

Ia datang untuk menjenguk dua anak korban kasus pembunuhan keji yang terjadi Nopember 2023 lalu.

Secara kebetulan disitu ada juga Camat Lamba Leda Utara, Agus Supratman yang datang bersama teman se angkatan sekolahnya untuk bersilaturahmi idul fitri dengan keluarga korban.

Begitu Wabup Ngabut masuk ia pun diterima oleh Camat Agus dan beberapa orang keluarga korban yang sudah menunggunya.

Sembari menikmati kue Lebaran, mereka pun mendengar kronologis kasus pembunuhan yang diceritakan langsung oleh ayah kandung korban.

Betapa kejinya kasus pembunuhan istri yang sempat menggegerkan publik Kabupaten Manggarai itu.

Bagaimana tidak hasil P21 polisi menyatakan bahwa pelaku atas nama Ismail diduga telah membunuh dan membakar istrinya sendiri. Pelaku juga terbukti melakukan kekerasan terhadap anaknya hingga ia dikenai pasal berlapis.

Saat ini pelaku tengah ditahan oleh Kejaksaan Negeri Manggarai di Rutan Kelas II B Ruteng selama 20 hari sambil menunggu jadwal sidang.

Pada kesempatan itu Wabup Ngabut menyampaikan rasa prihatin yang mendalam terhadap peristiwa keji itu.

Ia juga berharap agar keluarga korban tetap sehat terutama dua anak yang mengalami trauma berat setelah menyaksikan sendiri ibu mereka dibunuh.

Wabup juga berkata kiranya keluarga korban mempercayai proses hukum ini kepada polisi, kejaksaan dan pengadilan. Biarkan semuanya berjalan dengan baik, pelaku pasti akan dikenai hukuman yang setimpal atas perbuatannya.

“Kasus ini sudah ditangani kejaksaan, tinggal menunggu jadwal sidang. Kita percaya pada penegak hukum bahwa semua proses akan berjalan baik” ucap mantan Camat Ruteng itu.

Wabup juga menerima keluhan keluarga korban tentang perawatan dua anak yang mengalami trauma berat lebih khusus terkait tuntutan penggunaan BPJS.

Dua anak tersebut belum punya BPJS. Mereka minta kebijakan Wabup agar perawatan dua anak itu tetap berjalan meski belum memiliki BPJS.

Wabup Ngabut pun menerima keluhan keluarga korban dan meminta mereka tetap merawat dua anak itu ke RSUD. Semua proses administrasi akan diurus secara baik karena proses perawatan terhadap pasien sekarang tidak perlu memiliki BPJS yang penting sudah tertera dalam kartu keluarga.

“Yang penting mereka sudah ada dalam kartu keluarga dan ada nomor NIK. Nanti di sistem itu kan bisa terlihat sendiri kalau ada nomor NIK maka akan terbaca. Dengan demikian tanpa perlu BPJS sudah bisa dirawat” jelas Wabup Ngabut.

Ia pun meminta keluarga korban menemuinya di Ruteng minggu depan agar bisa mengurus semua administrasi yang masih terkendala.

“Minggu depan ketemu saya di Ruteng yah. Saya tunggu” ujar Wabup Ngabut.

Dari situ ia pun bergegas menuju Dusun Tempode dan bertemu warga. Di Tempode Wabup mendengar keluhan warga terkait listrik yang kerap dijanjikan calon bupati dalam setiap konstelasi Pilkada tetapi tak kunjung terealisasi.

Tak hanya itu ia juga menerima keluhan nelayan terkait sumbangan motor laut dari pemerintah yang belum terealisasi melalui proposal yang diajukan.

Dan masih banyak keluhan lain yang diterima Wabup Ngabut dalam kesempatan itu termasuk soal janji-janji politik yang tak kunjung terealisasi.

Semua keluhan itu pun ia catat melalui ajudannya untuk kemudian bisa ditindaklanjuti kalau ada rapat bersama OPD nantinya.

“Saya kan masih wakil bupati sampai Februari 2025, sehingga keluhan ini dicatat dulu. Nanti kalau ada rapat bersama OPD saya sampaikan. Lebih bagus lagi nanti kalau sudah jadi bupati kita bisa main ini barang” tutur Ngabut dengan penuh canda.

Dari Tempode ia pun bergegas menuju Kelurahan Wangkung tepatnya di Sengari dan Watubaur untuk bertemu keluarga dan sanak saudara.

Perjalanan Wabup ke Reo berakhir sampai pukul 21.30 WITA.

Penulis: Albertus Frederiko Davids 

Pos terkait