Ruteng, FN – Tokoh masyarakat Gendang Lale, Desa Wewo, Kecamatan Satar Mese, Manggarai, NTT, Petrus Pamor, menyebutkan jika warganya selalu mendukung penuh proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu 5-6 di Poco Leok.
Hal itu disampaikan Petrus Pamor usai sosialisasi free prior informed consent (FPIC) yang diadakan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra).
“Kami warga Lale sangat setuju pengembangan PLTP Ulumbu. Tidak ada masalah dan kami semua setuju,” kata Petrus Pamor belum lama ini.
Dukungan itu muncul mengingat peran PLTP Ulumbu dalam menyokong kelistrikan masyarakat selama ini sangatlah dominan.
Karena itu, Petrus menegaskan PLTP Ulumbu memberikan manfaat dan kemudahan bagi masyarakat Manggarai Raya.
Assistent Managar Perizinan dan Umum PT PLN (Persero) UPP Nusra 2, Lalu Irlan Jayadi mengatakan kegiatan FPIC ini memang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman secara utuh kepada masyarakat akan pentingnya pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 serta pemanfaatan energi bersih.
Kegiatan FPIC ini merupakan kewajiban PLN kepada warga yang masuk dalam kategori kawasan pengembangan mulai dari ring 1, 2, dan 3.
Dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT), PLN tetap memerhatikan potensi masyarakat beserta lingkungan sekitar kawasan pengembangan proyek kelistrikan.
“Melalui kegiatan ini, PLN dapat mendengarkan langsung apa yang menjadi aspirasi warga Gendang Lale tentang rencana pengembangan PLTP Ulumbu, mulai dari pengelolaan sosial masyarakat, tenaga kerja, pelatihan, beasiswa pendidikan, serta kesehatan masyarakat,” kata Irlan Jayadi.
Keterlibatan warga setempat merupakan suatu hal yang penting khususnya melalui sektor pertanian dan peternakan, karena harus relevan dengan potensi.
Sebab, PLN tidak hanya fokus pada proyek kelistrikan, tetapi juga turut memerhatikan aspek sosial melalui program pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan pengembangan.
“Di saat PLN mengembangkan energi terbarukan atau mengembangkan listrik yang ramah lingkungan, juga harus bagaimana memperhatikan potensi-potensi masyarakat dan lingkungan sekitar,” pungkasnya. (Tim FN)