SMPN 1 Langke Rembong Gelar Panen Karya P5 untuk Kembangkan Kreativitas dan Karakter Siswa

SMPN 1 Langke Rembong Gelar Panen Karya P5 untuk Kembangkan Kreativitas dan Karakter Siswa (Foto : Tim Fokus)

Manggarai, FN – Sejumlah ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Langke Rembong bersama memadati lokasi halaman sekolah pada Kamis, 12/12/2024.

Sejak pukul 08.00 pagi, salah satu SMP kebanggaan dan favorit ini melakukan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Belajar Pancasila (P5).

Bacaan Lainnya

Tiga topik utama dalam kegiatan ini yakni; Kearifan Lokal (Permainan Tradisional), Bhineka Tunggal Ika (Diskusi Kelompok tentang Toleransi), Rekayasa Teknologi (Jarimu Harimaumu).

Dalam kegiatan P5 yang dilaksanakan di halaman sekolah tersebut, beragam atraksi hasil karya dan kreativitas ditampilkan oleh siswa-siswi di Lapangan SMPN 1 Langke Rembong sesuai dengan tema yang di usung.

Mulai dari kearifan lokal yakni berbagi tarian dan permainan tradisional-Manggarai (Rangkuk Alu, Permainan Cina Rok), drama toleransi antar-umat beragama serta testimoni tentang bagaimana cara memanfaatkan teknologi dengan bijak.

Kegiatan ini dinilai sangat baik karena membuat siswa kreatif dan semua yang ditampilkan oleh para siswa adalah hasil karya mereka yang didampingi oleh para guru dan fasilitator, juga sebagai implementasi belajar dari kurikulum merdeka belajar.

Kepala Sekolah SMPN 1 Langke Rembong Adrianus N. Lirik dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini tentunya menjadi wadah yang edukatif bagi siswa dalam mengekspresikan ide-ide kreatif mereka, juga merupakan implementasi dari kurikulum merdeka.

“Untuk tahun ini mulai dari kelas 1-3 untuk semua tingkatan itu melaksanakan kurikulum merdeka dan salah satu hal yang menjadi ciri khas dan implementasi dari kurikulum ini adalah Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5),” ungkapanya.

Ia menyebutkan, pada tahun 2024 semua aktivitas P5 di SMPN 1 Langke Rembong dilaksanakan mulai dari kelas VII – IX khususnya P5 di semester saat ini.

“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kelas VII dengan tema Kearifan Lokal secara khusus mengulas topik permainan tradisional, kelas VIII itu dengan Bihneka Tunggal Ika yang mengangkat topik terkait toleransi, sementara kelas IX itu berkaitan dengan tema Teknologi dengan topik jarimu harimaumu,” sebutnya.

Topik-topik dan tema yang di angkat itu kata dia, tentunya didasari pada alasan-alasan tertentu yang sudah direfleksikan bersama oleh para fasilitator dan anak-anak.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada para fasilitator mulai dari kordinator projek sampai teman-teman fasilitator untuk segala kerja keras dan jerih payah merencanakan dan melaksanakan sampai aktivitas gelar karya pada hari ini sampai pada tahap akhir yakni refleksi dan tindaklanjuti,” ucapnya.

Terimakasih di ucapakan itu jelas dia, karena telah mengangkat topik-topik yang relevan dengan kehidupan anak-anak dan konteks kehidupan sosial sehari-hari dan menggali hal-hal yang mungkin sudah dilupakan saat ini.

“Salahsatunya itu tadi terkait permainan tradisional dan juga untuk mengembangkan kemampuan atau sikap atau cara hidup toleran kepada anak-anak dan memanfaatkan teknologi dengan baik. Sekali lagi terimakasih karna kegiatan ini sudah menfasilitasi dengan baik,” pungkasnya.

Sementara Kordinator Umum P5 Alfons Nembok mengaku jika selama ini pihaknya seringkali melakukan pengawasan terhadap kinerja dan kerja para fasilitator yang sedang bertugas dalam ruang kelas bersama siswa.

“Selama ini saya selalu pantau dari luar ruang sehingga teman-teman yang bertugas sebagai fasilitator itu sungguh luar biasa kerjanya,” katanya.

Kemudian, anak-anak saat berada didalam kelas atau ruangan itu sangat aktif sekali dalam mengikuti kegiatan P5.

“Kami melihat siswa-siswi tentunya juga sangat senang mengikuti kegiatan ini terbukti mereka sangat aktif sekali,” kata Aldfons.

Kendati demikian, Alfons mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah membuat terobosan dalam bidang pendidikan dengan melaksanakan yang namanya P5.

Sebab P5 ini sebut dia, merupakan yang tidak terpisahkan dari kurikulum merdeka yang sedang dilaksanakan.**

Penulis : Tim FN

Editor : Redaksi

Pos terkait