Mataram, FN– Komitmen PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) dalam pengembangan ekosistem electric vehicle (EV) di wilayah Nusa Tenggara terus berlanjut. Setelah SMKN 3 Mataram sukses memperoleh sertifikat bengkel konversi pertama di NTB, PT PLN (Persero) UIP Nusra selanjutnya menargetkan SMK Swasta Santo Aloysius di Ruteng, Kabupaten Manggarai dapat menjadi pusat pengembangan motor listrik di NTT.
Untuk mewujudkan target tersebut, General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan, mengatakan pihaknya akan mengusulkan SMK Santo Aloysius Ruteng ke Kementerian Perhubungan sebagai bengkel resmi dengan diterbitkannya sertifikat sebagai bengkel pemasangan, perakitan dan pemeriksaan untuk kendaraan sepeda motor listrik.
“Sebagai syarat untuk memperoleh sertifikat bengkel konversi, PLN akan mendukung SMK dari segi pelatihan tenaga ahli dan peralatan konversi,” ucap GM Abdul Nahwan.
Apabila target tersebut telah tercapai, sebagaimana SMKN 3 Mataram, GM Abdul Nahwan optimis SMK Santo Aloysius Ruteng dapat menjadi pusat pelatihan konversi kendaraan BBM ke listrik di Pulau Flores dan di NTT secara keseluruhan.
“PLN bergerak dalam mendukung Net-Zero Emissions (NZE) 2060, dari hulu kami mendapat mandat pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 Poco Leok dan hilirnya kami membangun ekosistem kendaraan listrik,” kata GM Abdul Nahwan.
Upaya PT PLN (Persero) UIP Nusra dalam membangun kesadaran akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan di NTT melalui SMK Santo Aloysius Ruteng sudah dimulai sejak beberapa bulan sebelumnya.
Pada Januari 2024, PT PLN (Persero) UIP Nusra, telah menggelar pelatihan konversi yang melibatkan sejumlah sekolah kejuruan di Kepulauan Flores, NTT yang dipusatkan di SMK Santo Aloysius.
Pelatihan konversi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) SMK Santo Aloysius Ruteng melibatkan 15 guru serta perwakilan 10 pelajar setiap sekolah kejuruan dan telah melahirkan dua kendaraan konversi.
Dalam mendukung visi sinergi PT PLN (Persero) UIP Nusra bersama SMK, kepala sekolah SMK Santo Aloysius Ruteng, Bruder Dion, mengatakan pihak sekolah telah membuka jurusan teknis sepeda motor pada tahun ajaran baru 2024.
“Ketika kami sudah mendapatkan pelatihan konversi kendaraan sepeda motor listrik, maka tanggung jawab kami mengusulkan jurusan baru kepada Dinas Pendidikan provinsi dan tahun ini sudah membuka pendaftaran jurusan teknis sepeda motor,” kata Bruder Dion.
SMK Santo Aloysius Ruteng, kata Bruder Dion, menaruh harapan besar akan tercapainya target bengkel resmi bersertifikat pertama sehingga SMK dapat secara aktif berkontribusi mewujudkan penggunaan EV di NTT.