Manggarai, FN – Intensitas hujan tinggi membasahi wilayah Kabupaten Manggarai dan sekitarnya sejak Jumat tanggal 8 Maret hingga Minggu tanggal 10 Maret 2024.
Hujan lebat tersebut membuat bantaran sungai Waepesi Kecamatan Reok meluap, arus lalu lintas roda dua pun digotong hingga beberapa rumah dan kios kemasukan air.
Tak hanya itu badan jalan di beberapa titik jalur Ruteng – Reo ditutup air sungai waepesi yang meluap sampai melebihi ambang batas.
Titik paling terparah terjadi di Batok Desa Salama dan Waeselung Desa Salama tepatnya di Terminal Gadong.
Sejumlah warga dan pengguna jalan berusaha melintasi banjir, tetapi tak bisa. Bahkan jalan yang menjadi perbatasan Desa Salama dan Desa Bajak itu harus membuat kendaraan roda empat ekstra hati-hati saat melintas.
Arus lalu lintas dari Ruteng menuju Reo dan Reo menuju Ruteng pun terpaksa harus berhenti berjam-jam sambil merelakan kendaraan roda dua digotong warga.
Camat Reok, Theobaldus Junaidin dihubungi Minggu malam mengatakan, saat ini pihaknya sedang waspada tinggi terhadap potensi banjir yang bersumber dari luapan sungai waepesi itu.
Sampai malam ini, kata Camat Reok, cuaca belum bisa diprediksi terutama di wilayah Ruteng dan sekitarnya. Sementara hujan masih terus mengguyur.
“Kita tidak tahu perkembangan beberapa jam ke depan. Memang saat ini kondisi air sudah mulai surut dibanding siang tadi meluap hingga nyaris sampai ke Jembatan Gongger” kata Camat.
Ia juga melapor bahwa ada tiga unit rumah yang kemasukan air akibat meluapnya bantaran sungai waepesi, yakni rincian satu rumah kosong, satu rumah tinggal dan satu kios.
“Kios dan rumah kosong di Batok kemasukan air. Satu rumahnya lagi masuk air tetapi sebatas ruang tamu saja” terangnya.
Ia menambahkan, di Kecamatan Reok sudah ada alat pendeteksi banjir, yakni Water Level Sensor. Ketika sensor tersebut terkena air maka sistem sensor pasti bunyi dan itu pertanda waspada banjir.
“Sensor itu dipasang di Batok dan TPI. Kalau sensor tersentuh air maka bunyi, sebaliknya kalau air surut diam. Tadi siang sensornya berbunyi tanda air sudah meluap dan berpotensi banjir” ujarnya.
Penulis: Albertus Frederiko Davids