Seorang Warga di Kota Ruteng Tewas Terbawa Air Saat Bersihkan Saluran Meluap

Tim Inafis Polres Manggarai sedang olah TKP korban terbawa air saluran drainase di kelurahan Waso, pada Jumat (24/1)

Ruteng, FokusNTT- Hujan dengan intensitas lebat selama kurang lebih tiga jam pada Jumat (24/1) di Kota Ruteng, telah merenggut nyawa seorang di Ibukota kabupaten Manggarai itu.

Geradus Bata (62) tewas terseret air got atau drainase yang meluap depan rumahnya di RT 012/RW 003 Kelurahan Waso, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bacaan Lainnya

Hujan dengan intensitas lebat itu mengguyur sejak pukul 13.00 hingga kira-kira pukul 15.30 WITA.

Sejumlah saksi mata menceritakan, korban ditemukan tak bernyawa lagi di bawah deuker tetangganya yang berjarak kira-kira 17 meter dari rumahnya.

Belum diketahui bagaimana korban sampai terseret, namun berdasarkan pengakuan sejumlah saksi mata di tempat kejadian perkara (TKP), sebelum ditemukan tewas, korban diketahui sedang membersihkan saluran karena air meluap hingga halaman rumahnya.

Pengakuan saksi mata itu berdasarkan penyampaian isteri korban, Genoveva Jenu.

Saksi di TKP Letvina Alut (62) menceritakan, dia mengetahui korban terbawa air yang sangat deras ketika saksi membereskan saluran drainase yang sama. Jarak rumah saksi kira-kira 16 meter ke bagian Utara dari rumah korban.

Saksi Letvina Alut menyampaikan, dia membersihkan drainase karena air sudah masuk ke dapur saksi.

Saksi hendak mengeluarkan material yang tersumbat di bawah deuker depan rumahnya.

Dia berupaya mengeluarkan material tersebut dengan menusuknya menggunakan kayu.

Saat dia berupaya melancarkan jalannya air hujan yang meluap tersebut, saksi berpikir bahwa mungkin ada karung atau material lainnya yang menghalangi jalannya air tersebut.

Namun ketika saksi terus berupaya, tiba-tiba dia melihat tangan korban yang muncul di atas permukaan air.

Saksi pun histeris dan memanggil suaminya yaitu Petrus Magus yang berada di dalam rumah. Saat itu, hujan lebat masih terjadi.

Saksi lain yaitu Maria Getrudis Wanul (64) yang berhadapan rumah dengan saksi Letvina mendengar teriakan itu, langsung menuju ke korban yang masih berada di bawah deuker dan masih terendam air yang meluap. Posisi korban dalam keadaan telungkup dan satu tanganya terangkat ke atas.

Saksi Letvina dan Maria Getrudis Wanul berlari menuju rumah korban, dan memberitahukan bahwa orang yang terhanyut air dan tertahan di bawah deuker.

Mendengar teriakan itu, isteri korban yaitu Genoveva Jenu langsung histeris dan mengatakan dengan yakin bahwa itu suaminya.

Sang isteri beralasan karena suaminya itu membersihkan saluran air yang meluap di depan rumahnya saat hujan lebat.

Para saksi di TKP mengatakan, saat dievakuasi untuk selanjutnya dibawah ke UGD RSUD Ruteng, kuat dugaan korban sudah tidak bernyawa lagi karena tubuhnya sudah dingin.

Saat evakuasi, tutur para saksi mata, hujan masih lebat dan luapan air masih banyak.

Untuk mengeluarkan korban, terpaksa warga menjebol badan deuker, karena posisi badan korban nyaris berada di dalam deuker.

Jenasah kini disemayamkan di rumah korban di Waso Welu, setelah beberapa waktu dibawah ke UGD RSUD Ruteng.

Korban meninggalkan seorang isteri dan empat orang anak yang sudah dewasa.

Untuk memastikan kematian korban, tim Inafis Polres Manggarai langsung menggelar olah TKP.

Pihak Pemkab Manggarai dalam hal ini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai, Camat Langke Rembong dan Lurah Waso juga hadir di TKP beberapa saat setelah kerjakan.

Tim FokusNTT. 

Pos terkait