Sentuhan Kasih Bank NTT Ruteng di Hari Paskah 2025, Bantu Pembangunan Gereja di Stasi Wae Codi

Sentuhan Kasih Bank NTT Ruteng di Hari Paskah 2025, Bantu Pembangunan Gereja di Stasi Wae Codi (Fokus NTT)

Manggarai , FN – Hari paskah adalah salah satu perayaan penting dalam agama Kristen Katholik yang dilakukan setiap tahun. Perayaan hari paskah yang di anggap penting ini karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus.

Memperingati Hari Raya Paskah yang jatuh pada Minggu, 20 April 2025 ini Bank NTT Cabang Ruteng (Bank NTT Peduli) menyalurkan sejumlah bantuan sarana dan prasarana dan uang senilai 5.000.000 di gereja Santo Kamilus, Stasi Wae Codi-Golo Woi, Paroki Beanio yang terletak di Desa Wae Codi, Kecamatan Cibal Barat Kabupaten Manggarai.

Bacaan Lainnya

Pimpinan Bank NTT Cabang Ruteng Romi Radjalangu mengungkapkan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap sesama khususnya di hari raya paskah ini.

Kendati Romi menyebutkan, kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen Bank NTT peduli dengan berbagi kasih atas proses pembangunan gereja setempat.

“Menyambut Tri Hari Suci perayaan Paskah, kebetulan ini bantuan pertama kali bagi Paroki Beanio dan sesuai permintaan dari paroki, bantuan ini diarahkan ke gereja stasi Wae Codi,” katanya.

Selain uang tunai, kata Rommy, bantuan lain yang telah disalurkan dalam proses pembangunan gereja itu berupa semen dan sink sebagaimana dengan permintaan yang diterima pihak Bank NTT.

“Jadi, apa yang dibutuhkan paroki, itu yang kemudian kita salurkan dan tentunya bantuan yang disalurkan itu juga harus sesuai dengan kondisi keuangan kami di Bank NTT Cabang Ruteng,” terangnya.

Di samping itu lanjut dia, Bank NTT memandang bahwa sebagai pelopor penggerak ekonomi daerah, tentu menjadi bagian kepedulian mereka terhadap lingkungan sosial dimanapun mereka berada.

“Tentu, dari banyaknya kebutuhan yang mesti dipenuhi, Bank NTT setidaknya ikut mengambil sebagian kecil dari itu sehingga menjadi spirit untuk sama-sama kita membangun daerah. Kami ingin bersinergi, berkolaborasi dalam menggerakkan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

Ia pun berharap, bantuan sarana pra-sarana (Seng dan Semen) di Gereja Stasi Wae Codi ini diharapkan dapat mendukung kegiatan peribadatan yang dijalankan oleh umat setempat.

Sementara itu, Pastor Paroki Beanio, Romo Maksimus Larung menyampaikan terima kasih atas bantuan pihak Bank NTT yang diterima.

“Sumbangan ini merupakan kasih tuhan yang salurkan melalui Bank NTT, jadi kami merasa bersyukur sekali,”katanya.

Walau Gereja tersebut rampung sekaligus telah diresmikan oleh Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat, pada Minggu 12 Januari 2025, namun Romo Maksimus turut menyebut jika hutang material atas pembangunan gereja masih tertunggak mencapai 60 jutaan rupiah.

“Gereja ini memang sudah selesai dibangun, sudah diresmikan, tetapi masih ada beban-beban yang mesti kita selesaikan,” ucap Romo Maksimus.

Diketahui, gereja yang dibangun di atas lahan dengan luas sekitar 150×300 meter persegi ini masih menjadi gereja per-bantukan atau stasi dari gereja paroki induk di Bea Nio, wilayah paroki induk ini berjarak sekitar belasan kilometer dari lokasi gereja Stasi Wae Codi.

Disinggung soal peningkatan status dari stasi ke paroki lantaran jaraknya cukup jauh dari lokasi gereja paroki induk, Romo Maksimus mengatakan jika itu kewenangan Keuskupan.

“Kewenangan untuk menentukan apakah paroki Bea Nio akan dimekarkan, itu menjadi kewenangan pihak keuskupan Ruteng. Tetapi kemudian kita dimintai pertimbangan soal itu, pasti. Tetapi kewenangan itu tetap menjadi kewenangan keuskupan,” ucapnya.

Terpisah Anggota DPRD Manggarai, Largus Nala, yang juga ikut mengambil bagian dalam proses penyelesaian pembangunan gereja di kampung halamannya itu.

Arlan berkata, meski pembangunan fisiknya telah selesai dikerjakan, namun masih terdapat banyak hal yang menjadi tanggung jawab umat stasi untuk menyelesaikan, termasuk mencari cara menyelesaikan hutang-hutang pembangunan. Karenanya, Karenanya, lanjut Arlan menerangkan, campur tangan pihak Bank NTT sudah menjadi harapan.

“Dengan demikian, kehadiran Bank NTT saat ini menjadi keberuntungan bagi kami selaku umat stasi wilayah ini,” kata politisi muda dan juga mantan Jurnalis di Manggarai itu.

Arlan menerangkan jika awal mula pendirian gereja tersebut sudah direncanakan sejak tahun 2016 lalu. Walau demikian, keterbatasan dana selalu menjadi penghambat utama sehingga proses pelaksanaan pembangunan baru mulai dikerjakan hingga rampung selama tahun 2024.

Mulanya, terang Arlan, proses pembangunan itu hanya bermodalkan swadaya umat, namun dengan berjalannya waktu sudah muncul tangan-tangan donatur hingga proses pembangunan itu selesai juga.

“Mulanya memang begitu banyak hambatan terutama terkait dengan biaya. Tetapi dalam perjalanan mulai ada donatur dan hampir lebih dari 50 persen proses pembangunannya melibatkan para donatur, salah satunya Bank NTT saat ini,” terangnya.

Untuk diketahui, bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Kepala Bank NTT Cabang Ruteng, Romi Radjalangu bersama rekannya dan diterima oleh Pastor Paroki Beanio, Romo Maksimus Larung di halaman Gereja.

Hadir juga, Anggota DPRD Manggarai, Largus Nala dan beberapa orang pengurus gereja setempat. **

 

Penulis : Tim Fokus NTT 

 

 

 

Pos terkait