Selain Berkoalisi dengan Partai Lain, 3 Nama Kader PKB Matim Direkomendasikan Maju Pilkada 2024

Ketua DPC PKB Manggarai Timur Yohanes Rumat (Istimewa)

Manggarai Timur, FN – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan secara tegas siap berkoalisi dengan partai politik lainnya untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.

Hal ini di sampaikan langsung oleh ketua DPC PKB Matim Yohanes Rumat, Minggu 17 Maret 2024.

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan bahwa, saat ini PKB memiliki 3 kursi baru pada perolehan suara pileg 2024. Berbeda dengan tahun 2019 PKB sendiri meraih 4 kursi.

“Berangkat dari jumlah kursi diatas maka kemungkinan yang terjadi PKB harus koalisi dengan partai lain, tentu kalau bicara koalisi maka prosesnya tidak mudah dan tidak gampang, karena semua para pihak memiliki kepentingan yang berbeda,” katanya

“Untuk mencapai kepentingan yang berbeda maka solusinya komunikasi di berbagai lintas kepentingan terutama antara partai. Jika ada kesamaan tujuan dan arah politik membangun Manggarai Timur ke depan baru kita bicara tokoh-tokoh yang hendak di usulkan ke publik,” lanjutnya.

Ditanya soal siapa yang di dorong PKB untuk maju di Pilkada Matim, anggota DPR Provinsi 3 periode tersebut mengungkapkan bahwa, saat ini PKB sendiri memiliki kader yang bisa diperkenalkan ke publik.

“Kalau soal kader yang siap maju antara lain saya sendiri, Herman Hemmy putra asli Golomongkok, Kecamatan Ranamese yang berkarya di Jakarta dan Amerika dan juga ada nama Tarsisius Syukur. Semua kader ini siap maju, apakah sebagai calon bupati/wakil bupati nanti baru kita liat,” ungkapnya.

Tak hanya itu Yohanes Rumat juga mengaku bahwa, untuk saat ini semua kader yang siap maju sedang menunggu juknis atau juklak dari DPP PKB dan tentunya tidak kalah penting tahapan dan aturan KPUD lainnya menjadi penting untuk diikuti.

“Jika ada paket atau apapun namanya yang sudah beredar di masyarakat terkait kader PKB itu bersifat OKNUM bukan utusan resmi dari partai. Jadi masyarkat harus bisa bedakan mana yang disebut paket resmi dan mana yang di sebut abal abal. Secara tegas kami sampaikan bahwa PKB tidak melarang itu asal jangan bawah nama PKB dalam konteks “PAKET” Cabub/Cawabub,” tegasnya.** (FN)

 

Penulis: Yunt Tegu

Pos terkait