Manggarai Timur, FN – Saluran irigasi primer di Lintas Utara, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, NTT tak bakal bertahan lama. Kondisinya sudah parah dan sedikit lagi bakal jebol dihantam banjir dengan intensitas hujan yang cukup tinggi.
Terpantau Kamis (1/2/2024), kondisi saluran irigasi yang berada di Desa Nanga Mbaur itu terancam tak bisa mengairi sawah. Akibatnya ratusan hektar sawah warga pun bakal terdampak.
Kepala Desa Nanga Mbaur, Warkah Jaludin melalui telepon selulernya menjelaskan bahwa saluran irigasi primer yang terancam jebol itu terletak di desa-nya dengan nama paket Wae Mbaling 2.
Ia juga tidak mengetahui secara pasti sumber dana paket Wae Mbaling 2 itu. Namun diperkirakan paket itu dibuat puluhan tahun lalu dengan Lat -8.345783 dan Long 120.790842
Kondisi tersebut, kata Warkah, membuat kurang lebih 300 an hektar sawah milik warga yang berada di lokasi itu terancam tak dapat diairi karena banjir terus menggerus tebing tembok saluran primer itu.
“Kalau tidak diantisipasi cepat maka akan berakibat fatal, sebab rata-rata penduduk desa nanga mbaur bermata pencaharian petani” kata Warkah Kamis petang.
Tak hanya itu, katanya lagi, di lokasi saluran irigasi tersebut juga terdapat lima kelompok P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) dan satu GP3A (Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air).
Jika saluran irigasi itu jebol maka kelompok P3A dan GP3 A ini terancam tak dapat pasokan air.
Warkah pun berharap ada proses tanggap darurat sementara dari pemerintah setempat untuk merespon kondisi ini.
Pihaknya juga membutuhkan satu unit eksavator untuk sementara menyelamatkan ratusan hektar sawah yang berada di sekeliling saluran irigasi itu.
“Kami butuh satu eksavator lah untuk menyelamatkan kondisi ini, biar kami yang tanggung solar” ujarnya.
Penulis: Albertus Frederiko Davids