Ratusan Warga Poco Leok Datangi DPRD, “Geotermal Bukan Ancaman tapi Harapan” Hingga Sikap Dukungan dari Sejumlah Anggota Dewan Fraksi

Manggarai, FN – Dukungan terhadap proses pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu unit 5-6 di wilayah Poco Leok hingga kini terus mengalir.

Selasa, 22 April 2025 siang, di bawah terik matahari di wilayah kota Ruteng, kecamatan Langke Rembong, kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu. Ratusan orang yang mengatasnamakan 14 Gendang dan 9 desa di wilayah Poco Leok menggelar aksi damai di kantor Bupati dan DPRD, kabupaten Manggarai.

Bacaan Lainnya

Semua datang dengan mengenakan kemeja putih berbalut kain songket khas Manggarai, mereka kompak menggemakan suara untuk menyatakan dukungan mereka terhadap proses pengembangan PLTP Ulumbu yang dicanangkan oleh pemerintah melalui proyek strategis nasional (PSN).

Selain itu, disana mereka membentangkan beberapa spanduk bertuliskan “Dukung Pembangunan (Geotermal) untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Poco Leok”

Sementara lainnya “Geotermal bukan ancaman tapi harapan dan Panas Bumi memberi harapan hidup dan kesejahteraan”

Raimundus Wajong dalam orasinya menyampaikan, jika kehadiran dari ratusan warga Poco Leok di hadapan anggota DPRD dan Bupati Manggarai adalah bukti komitmen mereka untuk mendukung terhadap proyek perluasan PLTP di wilayah Poco Leok.

Meskipun kata dia, selama ini ada begitu banyak pihak yang mencoba memprovokasi masyarakat agar menolak atau menggagalkan proyek strategis negara (PSN) itu.

“Kami dari 9 desa dari 14 Gendang yang merupakan warga Poco Leok asli juga sebagai pemilik lahan untuk geotermal sangat total mendukung pemerintah,”

Ia juga mengapresiasi kepada bupati Manggarai Herybertus G. L Nabit yang telah menetapkan SK Penlok di Poco Leok.

Namun Raimundus juga menyayangkan terhadap sikap orang – orang yang selama ini berteriak untuk mencabut SK itu. Padahal sebut dia adalah “ini negara hukum”.

“Kalau benar kalian mengerti hukum, jangan teriak di jalan,” sebutnya.

Selang beberapa saat kemudian, mereka pun diterima oleh sejumlah anggota DPRD atau Komisi C dan B di salah satu ruangan untuk melakukan audiensi bersama.

Alhasil, tuntutan atau aspirasi dari sejumlah masyarakat itu diterima baik oleh anggota dewan yang selanjutnya akan disampaikan ke pemerintah nantinya.

Bahkan, beberapa masing-masing fraksi dari anggota dewan itu menyatakan sikap untuk mendukung proyek perluasan PLTP di wilayah Poco Leok.

Seperti yang disampaikan langsung oleh ketua Fraksi Hanura Edi Rihi, yang menegaskan tiga hal penting dalam pertemuan itu.

Pertama kata dia, kita harus mendukung program pemerintah pusat mulai dari swasembada pangan, energi baru terbarukan, dan air.

“Ketiga program dari pusat ini yang harus di ikuti oleh Pemprov dan Pemkab,” jelasnya.

Kedua adalah, bahwa Poco Leok ada serpihan keindahan yang diberikan oleh Tuhan yang dititipkan untuk kabupaten Manggarai.

“Poco Leok itu harus berubah, berkembang, dan harus di sentuh dengan teknologi. Kalau pun berbeda pandangan dalam berdemokrasi itu tidak menjadi soal . Maka sebagai anggota DPRD dan secara politik fraksi Hanura memberikan dukungan penuh terhadap geotermal,” tegasnya.

“Kalau pemerintah membuat hal yang baik, hal yang untuk mensejahterakan rakyat , maka secara politik kita harus berani di dalam ruangan ini,” sambung Edi.

Yang berikut lanjut dia, adalah membuat komitmen tertulis kepada pihak PLN bahwa jikalau proyek itu jadi, maka bagaimana nasib anak-anak muda disana dipekerjakan atau tidak?

Tak hanya dari fraksi Hanura, fraksi PDIP, Perindo dan Demokrat dan beberapa fraksi lain pun dengan tegas mendukung proyek perluasan PLTP di Poco Leok itu.

Largus Nala atau yang sering di sapa Arlan Nala dari Fraksi Demokrat menyatakan, kehadiran dari dari masyarakat Poco Leok tersebut mau menunjukkan bahwa alam Manggarai mau menunjukkan nilai-nilai demokrasi, sebab pihak yang menolak telah mendatangi kantor DPR yang menerima pun demikian.

“Mau tidak mau, suka tidak suka jika perbedaan itu sudah terjadi di akar rumput. Maka secara kepartaian tidak mau meruncing suasana. Artinya Demokrat tidak mau yang datang pro kami terima demikian yang kontra itu tidak bisa dalilnya adalah sudah terjadi perpecayfi bawah. Artinya apa, ada persoalan yang mestinya di selesaikan di Poco Leok,” tegasnya

“Tetapi ketika di tanya apakah setuju dengan pengembangan geotermal untuk pemenuhan kebutuhan energi maka tentu saja sangat setuju dengan catatan akan tetap memperhatikan bagi masyarakat yang pro kontra di sana,” pungkas mantan jurnalis Rakyatntt.com itu,” .**

 

Penulis: Yhono Hande 

Editor : Redaksi 

 

 

 

Pos terkait