Ruteng, FN – Puluhan warga Poco Leok, Kecamatan Satar Mese, Nusa Tenggara Timur (NTT) berbondong-bondong menyambangi kantor PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UPPK) Flores, Senin, 29 Januari 2024.
Kedatangan warga tersebut mewakili Gendang Manong, Lelak, Cako, dan Desa Lungar untuk menyampaikan keluhan masyarakat terkait kebutuhan akan listrik desa. Mereka meminta PT PLN (Persero) untuk membuka akses jaringan listrik di sejumlah desa.
Salah seorang warga yang datang ke kantor PT PLN (Persero) UPPK Flores, Damianus Jehaman, mengatakan warga dari ketiga gendang yang hadir di hari tersebut telah sepakat untuk membantu PLN dalam proses pembukaan akses jaringan listrik, mulai dari pen-droping-an tiang listrik, pemasangan, sampai seluruh proses selesai.
“Kami warga yang belum menikmati listrik di wilayah Poco Leok siap bantu dan kawal material dari PLN. Mulai dari pen-droping-an tiang listrik kami siap kawal,” kata Damianus.
Senada dengan Damianus, Hironimus Dowat, juga menagih PLN agar segera merealisasikan penerangan listrik sebagian wilayah di Poco Leok.
“Kami mohon dengan sangat rendah hati kepada pimpinan PLN, agar kami bisa menikmati listrik seperti masyarakat lain di Manggarai. Karena pada bulan Agustus tahun 2024 ini kami ada acara adat,” ucap Hironimus, salah seorang warga Gendang Manong.
Puluhan warga yang datang ke kantor PT PLN (Persero) UPPK Flores memberikan jaminan kenyamanan terhadap pegawai PLN saat menjalankan aktivitas pembukaan jaringan baru di wilayah tersebut.
Menanggapi kunjungan tersebut, Manager PT PLN (Persero) UPPK FLores, Albertus Koko Hendriyanto, mengatakan perluasan jaringan listrik di wilayah Poco Leok telah masuk dalam target kerja PLN.
Namun, demi keselamatan para pekerja lapangan PLN, pekerjaan terpaksa ditunda lantaran kendala sosial dan curah hujan yang cukup tinggi.
“Kami rencananya akan mengerjakan pada saat kemarau sekitar bulan Mei atau Juni. Itu pun, karena ini membutuhkan banyak pekerja nantinya mohon kerja sama dengan masyarakat terutama soal keamanan,” ujar Albertus Koko.
Albertus Koko mengatakan pihak PLN telah membangun infrastruktur kelistrikan di hampir sebagian besar wilayah di Kabupaten Manggarai dan masyarakat telah merasakan manfaatnya.
Apabila keamanan dan keselamatan para pekerja PLN telah terjamin dari segala sisi, Albertus Koko mengatakan akan langsung gerak cepat memberikan penerangan listrik kepada warga Poco Leok.
Dalam dialog ini, Albertus Koko turut didampingi Bupati Manggarai, Herybertus Nabit, yang mengamini pernyataan Manager PT PLN (Persero) UPPK Flores dan berharap tidak ada lagi warga yang menghalangi kerja PLN.
Lebih lanjut, Herybertus Nabit menegaskan pihaknya tidak akan main-main terkait pembangunan yang dilaksanakan demi kepentingan umum.
“Saya kalau bicara pembangunan tidak ada yang boleh halangi lagi,” tegas Bupati Herybertus Nabit saat berdialog dengan puluhan warga Poco Leok yang belum teraliri listrik di Kantor Bupati Manggarai.
Bupati Nabit meyakinkan warga Poco Leok pada bulan Mei 2024 mendatang pihak PLN melalui PT PLN (Persero) UPPK Flores akan melanjutkan kegiatan pembukaan jaringan listrik yang sempat tertunda pada tahun 2023 lalu.
“Kalau ada yang tidak setuju, silakan! Tetapi jangan mengganggu masyarakat yang membutuhkan penerangan listrik saat ini,” kata Herybertus Nabit.
Sementara itu, General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), Abdul Nahwan tak memungkiri adanya peningkatan kebutuhan listrik di kalangan masyarakat, terutama warga Poco Leok, NTT.
“PLN menawarkan solusi pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 untuk menjawab kebutuhan listrik warga secara lebih luas dan ramah lingkungan,” ucap GM Abdul Nahwan.
Langkah perluasan kapasitas di PLTP Ulumbu, kata GM Abdul Nahwan, sangat strategis dan penting. Melalui pemanfaatan energi bersih dan murah yang bersumber dari geothermal Poco Leok, dapat menekan subsidi energi yang harus disediakan pemerintah, dan pemanfaatan energi listriknya dapat dinikmati oleh masyarakat secara lebih merata.**(FN)