Pilgub NTT, Sebastianus Salang Siap Dampingi Orias Petrus Moedak

Manggarai, FN – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Sebastianus Salang dengan secara tegas siap maju untuk bertarung di pemilihan gubernur tahun 2024-2029 mendatang.

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini maju sebagai calon wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mendampingi Orias Petrus Moedak yang akan maju sebagai calon Gubernur.

Bacaan Lainnya

Hal ini Sebastian Salang sampaikan saat konferensi pers di Cafe Forest pada Sabtu, 03 Februari 2024.

Dengan tegas Sebas Salang menyampaikan bahwa, keputusan untuk maju di Pilgub NTT tidak hanya karena pertimbangan politik. Namun, ini sebagai kehormatan dan kepercayaan pada sosok Orias Petrus Moedak.

“Apa pun yang terjadi saya siap maju. Saya fight di Wakil Gubernur kali ini tidak hanya sekadar maju. Saya maju karena di ajak orang yang saya hormati dan integritasnya sudah teruji. Orias adalah sosok yang pas maju dengan saya. Sosok ini merupakan orang yang tepat dalam membawa perubahan di NTT dalam situasi saat ini,” katanya.

Putra asli Manggarai ini juga menjelaskan bahwa, kalau pun saat ini Partai Golkar mengusung kader lainnya dalam pemilihan Gubernur NTT, namun, dirinya tidak menyurutkan semangatnya untuk maju. Karena pada dasarnya Ia tetap maju dengan Orias Moedak.

“Apakah Melki atau saya biarkan berproses. Melki sebagai ketua DPD tentu punya hak untuk jadi calon gubernur, saya juga ada peluang untuk maju dari Golkar dan akan dinilai Partai dukungan itu ditunjukkan ke siapa. Kalau saya didukung partai lain tentu akan keluar, saya siap maju meskipun tidak dari Golkar,” ungkapnya.

Dirinya juga mengaku bahwa, keikutsertaan di pertarungan Pilgub NTT membawa misi besar untuk menuntaskan semua utang-utang daerah.

“Utang piutang ini perlu dibereskan, ada hal yang tidak bisa ditunda karena kalau kita tidak bisa menyelesaikan persoalan ini, maka kita tidak akan bisa buat apa-apa untuk mengembangkan atau memperbaiki NTT karena hari ini masyarakat seperti dicekik lehernya karena beban utang yang luar biasa,” tuturnya.

“Kalau ingin jadi Gubernur yang standar-standar saja kemampuannya atau hanya sekedar menjalankan roda kepemimpinan seperti biasa maka kita tidak akan bisa buat apa-apa untuk pembangunan. Maka dari itu prioritas kita yang pertama kita mesti bereskan soal BUMD kita yang hari ini lebih banyak membebani keuangan daerah daripada memberikan dukungan pada pengembangan ekonomi di NTT,” tambahannya.

Laporan: Yunt Tegu

Pos terkait