Pihak Luar Rencana Gagalkan Pembangunan PLTP Ulumbu, Raimundus Sebut Itu Hama

Dok.FN

Manggarai, FN – Proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ulumbu unit 5-6 Poco Leok terus didukung masyarakat Poco Leok, kecamatan Satar Mese, kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Koordinator Komunitas Masyarakat Adat Poco Leok, Raimundus Wajong ajak masyarakat pedalaman Poco Leok agar terus mendukung langkah strategis pemerintah pusat untuk mengatasi kurangnya pasokan listrik di wilayah Kabupaten Manggarai.

Bacaan Lainnya

Tak hanya itu, Ia mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang mungkin memiliki kepentingan terselubung dalam menolak pengembangan PLTP Ulumbu.

Soal penolakan segelintir masyarakat, kata Raimundus, hal tersebut merupakan hal yang wajar. Pasalnya, masyarakat belum memahami sepenuhnya manfaat yang didapat dari pembangunan PLTP tersebut.

Yang mencemaskan warga Poco Leok itu tegas Raimiundus, karena munculnya narasi-narasi liar yang ingin merasuki cara berfikir masyarakat.

Raimundus meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi adanya isu dampak lingkungan seperti peristiwa lumpur Lapindo di Jawa Timur.

“Ada pihak-pihak yang sengaja mainkan isu proyek pembangunan PLTP Ulumbu di Poco Leok Manggarai dengan proyek Lapindo di Sidoarjo Jawa Timur,” sebut Raimundus.

Disebutkan Raimundus, ada pihak menyebutkan pembangunan PLTP Ulumbu di Poco Leok merampas ruang hidup dan sumber penghidupan masyarakat serta berdampak buruk pada ekonomi masyarakat.

Berbagai pandangan serta statement ini tegasnya sangat berlebihan dan terlalu bombastis “hanya menakuti kami orang Poco Leok. Seolah-olah akan terjadi peristiwa yang luar biasa yang menakutkan”.

Dasar dirinya mendukung pembangunan PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok, karena melihat secara langsung kondisi di PLTP Ulumbu di desa Wewo, kecamatan Satar Mese, yang tak jauh lokasinya rencana pengembangan proyek PLTP Ulumbu oleh pihak PT. PLN.

“Referensi untuk mendukung atau menolak itu ada di PLTP Ulumbu yang saat ini masih beroperasi. Apakah ada kerusakan lingkungan, merampas ruang hidup dan berdampak buruk pada ekonomi masyarakat ?, jangan pura-pura tidak tau,” tegas Raimundus.

Banyak orang yang dorong masyarakat Poco Leok untuk lakukan penolakan terhadap pembangunan proyek PLTP Ulumbu, tapi pihak-pihak itu melawan lupa “mereka yang hasut ke Poco Leok untuk tolak pembangunan PLTP Ulumbu lupa kalau energi yang digunakan saat ini bersumber dari energi panas bumi Ulumbu. Saya minta jangan munafik”.

Yang mengganggu ruang hidup masyarakat itu tegasnya hama dari luar Poco Leok yang menjual narasi liar di masyarakat sejak pemerintah berencana untuk pengembangan proyek PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok.

“Ya mungkin saja yang dorong masyarakat Poco Leok untuk menolak kehadiran pembangunan proyek PLTP Ulumbu Unit 5-6 Poco Leok memiliki kepentingan terselubung,” tutupnya.

Pos terkait