Petani di Laut-Matim Lesu Akibat Harga Jagung Turun

Petani di Laut-Matim Lesu Akibat Harga Jagung Turun (Foto : Yun Tegu)

Manggarai Timur, FN – Petani jagung di wilayah Kecamatan Lamba Leda Utara (Laut) mengalami peningkatan hasil panen jagung tahun 2024.

Namun, rasa girang panen melimpah para petani dipecundangi harga jagung yang turun jauh dan bahkan lebih rendah dari tahun sebelumnya. Akibat penurunan harga tersebut, para petani pun mengeluh dan lesu.

Bacaan Lainnya

Hal ini terungkap saat acara panen raya jagung di kebun contoh Kecamatan LAUT 10 hektar (11/06/2024) melalui perwakilan petani jagung Agus Supratman, didepan pihak Pemda Matim melalui Sekretaris Dinas Pertanian, Ade Manubelu dan pihak pemerhati petani asal Jakarta serta undangan lainnya yang turut hadir pada acara panen raya itu.

Petani jagung Agus yang juga berprofesi sebagai Camat di wilayah itu mengatakan, pihaknya telah menghimpun data bahwa, sebagian petani jagung di wilayah Indonesia kali ini mengalami gagal panen, dan itu berarti persediaan stok jagung terbatas, namun kenapa mala harga turun.

“Tahun lalu panen jagung limpah rua d iseluruh wilayah indonesia, harga termasuk stabil. Kali ini sebagian petani jagung gagal panen, eh mala harganya juga amburadul. Jika merujuk hukum pasar permintaan, persediaan terbatas, mestinya harga tinggi, dan juga sebaliknya, persediaan banyak, permintaan terbatas maka harga rendah. Tapi ini terbalik, ada apa..? Dimana soalnya..? mungkinkah karena pemerintah import jagung disaat petani hendak panen jagung seperti yang diisukan..? Kasian para petani. Padahal petani adalah pelaku topang pangan di negeri ini”, ujarnya dengan nada kesal.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 1.160
Petani tegal/ladang aktif di 11 desa saat ini di LAUT rata alami kerugian.

Total lahan garapan kelompok tani yang terdata intervensi pemerintah kecamatan dan desa melalui dana desa serta pihak PT. SMJ, sebanyak 312 hektar dengan total benih yang digunakan, 5,6 ton Atau 5600 Kg.

Bila dihitung data yang dihimpun dari 11 desa di wilayah kecamatan itu termasuk petani jagung jalur mandiri, total lahan yang digarap tahun 2024 mencapai 612 hektar.

Jumlah ini masih jauh dari angka target pemerintah Kecamatan LAUT 1000 hektar lahan garapan petani jagung tahun 2024.

Target 1000 hektar dimaksud dengan iming iming tembus angka 20 milyar uang yang berada ditangan petani jagung di LAUT tahun 2024, dengan asumsi terendah 5 ton per hektar dengan harga 4000 per kilogram.

Sekretaris Dinas Pertanian Matim Ade Manu Belu saat sambutan sebelum seremonial panen raya menyatakan, pihaknya tetap berupaya merumus format penangan harga komoditi dengan keadaan yang serba terbatas saat ini.

“Saya harap para petani jangan lesu. Tetap semangat, situasi pasar komoditi memang hukumnya seperti yang dialami saat ini, namun Pemerintah terus berupaya merumus format penangan harga komoditi terbaik, walau dengan kondisi keadaan yang serba terbatas saat ini,” katanya.

Sementara perwakilan tim pemerhati peduli petani PT. Formula Top Indonesia, asal Jakarta Pa Leo, saat yang sama juga memberi support bagi petani jagung kecamatan LAUT.

“Tetap semangat ya, pemerintah pasti pikirkan hal ini. Perlu bersabar dan tetap tekun dan ulet pada bidangnya. Kami juga akan terus lakukan advokasi dan pendampingan bagi para petani dengan cara kami sendiri, agar para petani memperoleh hasil yang cukup dan berkualitas,” pungkasnya. ** (FN)

Penulis : Yun Tegu

Pos terkait