Ruteng, FokusNTT- Penanganan ruas jalan nasional Ruteng-Reok yang terancam putus karena turunnya permukaan tanah saat ini masih dalam proses pengusulan ke Kementerian PUPR.
Demikian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.3 jalan nasional Ruteng-Reo, Nurindah menjawab media ini via aplikasi WA, Selasa (25/2) siang.
“Sedang dalam proses usulan penanganan darurat,” tulis Nurindah.
Dia menjelaskan, pihaknya telah mengusulkan untuk memperbaiki kerusakan baik di STA I, tepatnya di Sondeng, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.
Nurindah berharap, apa yang diusulkan itu akan ditanggapi mengingat tingkat kerusakan di STA 1 Sondeng cukup parah dan bisa membahayakan pengguna jalan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, permukaan jalan di STA 1 Sondeng Kelurahan Karot mengalami penurunan.
Bahkan berdasarkan pantauan media ini pada Selasa (25/2) pagi, ada sebuah titik yang penurunannya hampir mencapai satu meter.
Kondisi terkini di lokasi tersebut, saluran irigasi Wae Ces yang berada titik ruas jalan tersebut mengalami keretakan pada bagian dasarnya. Hal itu membuat air merembes ke sela-sela retakan tanah di titik ruas jalan tersebut.
Menurut warga sekitar, curah hujan yang tinggi pada tiga hari terakhir menyebabkan penurunan permukaan tanah terus terjadi.
Adapun ruas jalan nasional Ruteng-Reok adalah urat nadi perekonomian untuk wilayah Flores bagian Barat. Melalui ruas jalan nasional inilah BBM untuk wilayah Flores bagian barat disuplay melalui depot Pertamina Reok di Pelabuhan Laut Kedindi Reok.
Pelabuhan Kedindi Reok juga merupakan pelabuhan bongkar muat di wilayah Flores bagian barat
Selain itu, ruas jalan nasional Ruteng-Reok juga menjadi jalur transportasi bagi masyarakat termasuk masayarakat Manggarai Timur bagian utara.
Penulis: aka
