Manggarai, FN – Sebagai salah satu sektor strategis yang memiliki kontribusi sangat penting terhadap geliat ekonomi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Manggarai terus melakukan berbagai upaya dalam pengembangan dan pembangunan kepariwisataan di Manggarai.
Langkah-langkah strategis telah diatur dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPARDA) Kabupaten Manggarai tahun 2022-2025, yakni terciptanya Kepariwisataan Daerah yang berdayasaing global sebagai penggerak ekonomi masyarakat secara berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan berbasis sosia budaya.
Demikian disampaikan Bupati Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Herybertus Geradus Laju Nabit, S.E., M.A., saat membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Gunung, di Oybyek Wisata Wae Rebo, Desa Satar Lenda, Kecataman Satar Mes Barat, yang diselenggarakan Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Manggarai, Selasa (21/05/2024.
“Salah satu point penting dalam Ripparda Manggarai tahun 2022-2025 adalah pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan ini adalah semua upaya meningkatkan kesadaran, kapasitas, akses dan peran masyarakat, baik secara individu maupun kelompok dalam memajukan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraan melalui kegiatan kepariwisataan. Itu artinya, kegatan Pelatihan Pemandu Wisata Gunung/Alam yang kita mulai hari ini adalah poin pemberdayaan masyarakat,” demikian Bupati Hery Nabit.
Menurut Bupati Hery Nabit, pemilihan tempat pelaksanaan kegiatan Pemandu Wisata Gunung ini sangat relevan di Wae Rebo Desa Satar Lenda. Selain sebagai destinasi wisata unggulan, Wae Rebo sudah menjadi etalase. Sebagai etalase, Wae Rebo selama ini sudah tampil dengan wajah yang baik. Wajah yang membuat daerah ini mendapat penilaian positif dari wisatawan.
“Itu berati teman-teman saya yang menjadi peserta pelatihan tahun ini sudah semestinya mengikuti kegiatan ini dengan semangat dan ketekunan yang tinggi, menyerap semua pengetahuan yang diberikan narasumber dan tentu siap menjadi pemandu-pemandu yang professional,” tegasnya.
Apakah hanya di destinasi Wae Rebo? Menurut Bupati Hery Nabit, dalam kaitan dengan upaya pembangunan berkelanjutan, ke depan pelatihan semacam ini juga akan dilakukan ditempat-tempat lain. “Saya perlu tegaskan, pembangunan bukan pekerjaan sekali jadi. Dia adalah perjalanan berulang menuju titik yang lebih baik,” tegasnya.
Selanjutnya Bupati Hery Nabit berharap agar pelaksanaan kegiatan memiliki keluaran atau output yang jelas. Pertama peserta pelatihan akan mampu menjadi pemandu wisata yang memiki pengetahuan yang mendalam, ketrampilan yang terlatih dan sikap professional dalam melayani setiap pengunjung. “Karena itu tugas naras umber memastikan penyampaian materi mudah dipahami peserta,” katanya.
Kedua, terbangunya jaringan antara peserta dan naras umber. Ruang pelatihan ini jelasnya juga dipakai sebagai tempat memproses ide dan rencana pengembangan obyek wisata adalan yang ada. Ketiga demikian Bupati Hery Nabit, terbentuknya Kerjasama yang kuat di antara sesama pemandu wisata, masyarakat local, pengelola obyek wisata dan pemerintah daerah untuk kemajuan destinasi.
Dan keempat, sambungnya, moment pelatihan ini juga dijadikan ajang untuk menyampaikan kepada public bahwa Pemerintah Daerah tidak tinggal dian. Pemerintah Daerah terus berupaya mengurai persoalan kepriwisataan, bagian demi bagian. “Sebelum kegiatan ini, kita juga sudah melakukan kegiatan pelatihan pengelolaan desa wisata, menyusul pelatihan pemasaran digital dan masih banyak lagi,” paparnya.
“Kita bergerak, bergerak Bersama-sama dan akan tetap melakukannya sampai semua sub-sektor kepariwisataan kita di Manggarai tertata dengan baik. Terima kasih kepada semua terutama para naras umber yang datang dari jauh ke Denge dan nanti ke Wae Rebo, Desa Satar Lenda untuk membagi ilmunya.
Terima kasih yang sama juga saya sampaikan kepada Pemerintah Desa yang sudah mengirim peserta untuk mengikuti kegiatan ini,” tutup Bupati Hery Nabit seraya mengetok palu tanda dibukanya kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Gunung.
Diberitakan sebeumnya, sebanyak 40 orang, dengan rincian 27 orang laki-laki dan 13 orang perempuan mengikuti Pelatihan Pemandu Wisata Gunung di Wae Rebo Desa Satar Lenda Kecamatan Satar Mese.
Dari jumlah peserta tersebut, sebanyak 31 orang berasal dari Desa Satar Lenda, 3 orang dari Desa Nuca Molas, 2 orang dari Desa Persiapan Pasir Putih, 2 orang dari Desa Wongka dan 2 orang dari Desa Borik.
Pelatihan akan berlangsung selama 4 (empat) hari (21-24 Mei 2024). Selama dua hari, peserta akan menerima materi teori dan dua berikutnya praktek di Lapangan.