Ruteng, FokusNTT- Menteri Kesehatan (Menkes) Ri Budi Gunadi Sadikin atau akrab disapa BGS mendadak berkunjung ke RSUD Ruteng pada Jumat (31/1) malam.
Menkes BGS berada di Ruteng sejak Jumat petang, dan Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit tidak buang-buang kesempatan menemuinya di penginapannya di Spring Hill hotel dan restaurant.
Seharusnya pak BGS bersama rombongan menuju ke Borong, Ibukota Kabupaten Manggarai Timur untuk acara seremoni peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit di wilayah itu.
Mengisi waktu yang ada, Menkes BGS memanfaatkan waktunya untuk berkunjung ke RSUD Ruteng. Boleh dibilang, ini kunjungan mendadak karena tidak diagendakan.
Direktur RSUD Ruteng dr. Oktavianus Y Ampur menyampaikan apresiasi atas kunjungan Menteri kesehatan.
Kata Direktur RSUD Ruteng dr. Oktavianus Y Ampur, ini merupakan suport yang luar biasa untuk pihak RSUD Ruteng. “Meski pak menteri tidak ada jadwal ke Ruteng tapi semacam hospital tour, namun beliau datang berkunjung dan melihat fasilitas di sini secara langsung,” ujar dokter Vian.
Kepada Menteri kesehatan, Direktur RSUD menjelaskan kondisi riil rumah sakit rujukan regional di Flores Barat ini.
Adapun sebagian besar fasilitas termasuk alat-alat kesehatan di RSUD Ruteng dibangun atau bantuan pemerintah pusat dalam hal ini kementerian kesehatan
“Kami melayani rujukan pasien dari Manggarai Timur dan beberapa daerah seperti Lembor, Kuwus, Golo Welu di Manggarai Barat. Dengan persedian peralatan yang ada, pastinya jumlahnya tidak terpenuhi karena jumlah pasien banyak, belum dari kita di Manggarai,” papar Direktur RSUD Ruteng kepada Menkes.
Kepada Menkes, dia sampaikan bahwa RSUD Ruteng masih membutuhkan sejumlah peralatan seperti di ruangan Neonatal Intensive Care Unit (NICU).
Kata dokter Vian, pihak RSUD Ruteng sangat membutuhkan peralatan di ruangan NICU atau ruang perawatan bayi.
Kebutuhan tersebut, jelas dokter Vian, karena banyaknya bayi yang dirawat.
Dia pun menyampaikan, pihak RSUD Ruteng memiliki kesehatan ibu dan anak (KIA) yang sangat tinggi. Berdasarkan data, pada di tahun 2023 ada 10.333 kunjungan pasien. “Itu jumlah yang besar dan ketersediaan peralatan kita terbatas,” terangnya.
Sejumlah hal juga disampaikan Direktur RSUD Ruteng kepada Menkes Budi.
Dia sampaikan, untuk menunjang program prioritas dari kementerian kesehatan, berkaitan dengan penyakit jantung, kanker, stroke serta uro-nevro dan KIA, pihak RSUD Ruteng sudah menyiapkan sumber daya manusia terutama para dokter. “Yang kami harapkan saat ini tentu sarana dan pra sarana dari kementerian kesehatan,” pinta Direktur RSUD Ruteng .
Dia pun menyampaikan rasa syukur dan berterimakasih atas kunjungan Menkes Budi Gunawan Sadikin ke RSUD Ruteng. “Kami bersyukur atas kunjungan Pa Menteri, meski harus datang malam hari,” ujarnya.
Dr.Oktavianus menambahkan, pemerintah kabupaten Manggarai dalam hal ini RSUD Ruteng juga telah menyiapkan sumber daya manusia terkait dokter spesialis.
Ia menyebut, RSUD Ruteng kini memiliki 18 dokter spesialis dan 12 pelayanan spesialis seperti spesialis anak, bedah,penyakit dalam,saraf, THT, patologi anatomi, patologi klinik, radiologi, anastesi, jantung dan pembuluh darah.
Dia melanjutkan, Kementerian Kesehatan siapkan sarana dan pra sarana, sementara sumber daya manusianya disiapkan oleh Pemkab Manggarai,” tuturnya.
Dia lanjutkan, terdapat 13 orang dokter umum yang sedang mengikuti pendidikan dokter spesialis. “Tahun 2025 ada yang kembali ke Ruteng, ada spesialis jantung, anak, anastesi dan spesialis radiologi,” tambahnya.
Itulah sejumlah hal yang disampaikan Direktur RSUD Ruteng kepada Menkes Budi Gunadi Sadikin saat kunjungan mendadaknya ke rumah sakit tersebut.
Seperti diketahui, sejak dilantik sebagai Menteri kesehatan periode 2024-2029,Budi Gunadi Sadikin memiliki beberapa tugas penting , antara lain melaksanakan program skrining kesehatan kepada seluruh masyarakat Indonesia, mempercepat pembangunan rumah sakit di daerah terpencil dan tertinggal serta mengatasi penyakit Tuberkolosis atau TBC.
Tim FokusNTT
Editor: aka