Manggarai Timur, FN – Hujan lebat bukan hanya mengguyur Kabupaten Manggarai tetapi juga mengguyur wilayah Kabupaten Manggarai Timur (Matim) dan sekitarnya sejak dua hari berturut-turut.
Pada Minggu tanggal 10 Maret 2024 dilaporkan terjadi hujan yang sangat tinggi di wilayah itu hingga membuat air laut di Dampek Kecamatan Lamba Leda Utara pasang naik dan jalan di Desa Wae Paci putus total.
Tak hanya itu gelombang dan angin kencang menyebabkan debit air di Sungai Wae Laeng meningkat.
Akibat peningkatan debit Sungai Wae Laeng itu air pun meluap ke pemukiman warga hingga beberapa rumah, sawah dan fasilitas umum di Lamba Leda Utara terendam banjir.
Data Intelejen Cabang Kejaksaan Negeri (Cabjari) Manggarai di Reo menyebut, banjir di wilayah Kabupaten Manggarai Timur terjadi setinggi dada orang dewasa.
Dengan potensi hujan yang sangat tinggi dikhawatirkan debit air sungai terus mengalami peningkatan dan kemungkinan banjir terus terjadi.
Tim intelejen juga melapor, saat ini terdata sekitar 300 Kepala Keluarga terdampak banjir. Mereka pun sudah menggungsi ke rumah keluarga dan mencari tempat yang lebih tinggi.
Selain itu, rumah, sawah dan fasilitas umum juga dihantam banjir besar hingga diperkirakan kerugian harta benda mencapai ratusan juta rupiah.
“Untuk sawah ada sekitar 282 hektar padi yang terdampak banjir dan beberapa fasilitas umum seperti Kantor Camat Lamba Leda Utara, Rumah Jabatan, Mapolsek Lamba Leda, Puskesmas Dampek, Gereja Katolik, Rumah Dinas Kapolsek dan Rumah Dinas Nakes ikut terendam banjir” bunyi laporan Intelejen itu.
Akibat potensi hujan yang makin tinggi itu membuat jalan di Wae Paci terjadi longsor sehingga jalan yang menghubungkan Dampek dan Benteng Jawa putus total.
Tim Intelejen akan terus melaporkan perkembangan situasi dan kondisi debit sungai dan curah hujan di wilayah Kabupaten Manggarai Timur, terutama pada jalur Pantai Utara (Pantura).
Penulis: Albertus Frederiko Davids