Masyarakat di Labuan Bajo Keluhkan Kelangkaan BBM, Pedagang Eceran Jual 30 Ribu Per Botol

Warga yang sedang mengantri BBM di SPBU Wardun Labuan Bajo (Fokus NTT)

Labuan Bajo, FN – Ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Labuan Bajo, kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kelangkaan dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya kelangkaan BBM tersebut membuat sejumlah masyarakat mengeluh.

Masyarakat mengaku kesulitan mendapatkan BBM jenis pertalite dan solar meski sudah berkeliling mencari pengecer yang biasa berjualan di pinggir jalan.

Bacaan Lainnya

Dalam pantauan wartawan di lapangan (07/07/2024) siang, sejumlah pengecer pertalite BBM yang biasanya berjualan di pinggir jalan terlihat sepi. Hal itu terlihat pada botol-botol yang biasa berisi BBM tampak kosong.

Warga juga mengakui, jika beberapa hari sebelumnya masyarakat bisa membeli pertalite untuk keperluan kendaraan baik roda dua, roda empat hingga mesin-mesin lainnya.

Mas Nardi seorang warga Labuan Bajo mengungkapkan, kelangkaan BBM berbagai jenis yang dijual di wilayahnya sudah terjadi beberapa hari terakhir.

Akibatnya kata dia, banyak masyarakat yang akhir-akhir ini mogok kerja seperti para nelayan dan lainnya yang tengah membutuhkan minyak untuk kerja.

“Sudah 6 hari kami sulit sekali mendapatkan bahan bakar minyak di sejumlah SPBU di Labuan Bajo pak, pernah satu kali 4 hari itu kosong sama sekali di semua SPBU,” katanya kepada Fokus NTT (07/07/2024) malam.

“Hari ini, dua mobil tadi masuk itupun sudah habis (16 ton) masing-masing bawa 8 ton, karena besok juga tidak ada. Bukan hanya di Pertamina ini, yang lain juga antrian panjang,” sambungnya.

Sementara seorang warga penjual bensin eceran (botol) yang namanya tak mau disebutkan mengaku jika BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Wardun Labuan Bajo baru tiba sejak pagi.

“Datangnya baru tadi pagi subuh Kaka, kami juga antri sejak pagi karena besok kami dapat informasinya bahwa untuk sebentar tidak ada, dan tidak masuk Tanki BBM lagi. Sehingga kami jual satu botol aqua besar ini Rp30.000.” katanya.

Kata dia, untuk mendapatkan minyak jenis pertalite itu, ia mengaku harus antrian berjam-jam.

Warga pun berharap, pihak terkait dapat segera mengambil langkah untuk mengatasi kelangkaan BBM tersebut.** (FN)

Penulis : Tim Fokus NTTĀ 

Pos terkait