NTT, FN – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melalui Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusra 3 telah berhasil melaksanakan tahapan first synchronization atau sinkron perdana Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Timor-1 (2×50 MW) unit #2 pada Sabtu, (2/12/2023).
Sinkronisasi perdana PLTU Timor-1 unit #2 ini merupakan milestone penting dalam pembangunan PLTU setelah mengantongi Rekomendasi Laik Sinkron (RLS) dari PT PLN (Persero) Pusat Sertifikasi sebagai lembaga negara yang menjalankan kegiatan sertifikasi dibidang ketenagalistrikan yang telah melewati rangkaian tahapan tes komisioning dipersyaratkan dan dilaksanakan oleh tenaga ahli bersertifikat melalui Standar Operasi Prosedur yang ketat.
PLTU yang berlokasi di Dusun Panaf, Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT, ini akan memperkuat sistem kelistrikan Pulau Timor sekaligus meningkatkan keandalan kelistrikan dalam siaga Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 melalui jaringan 150 kV pada Sistem Timor.
Setelah first sinkron, PLTU Timor-1 unit#2 masih harus melalui sejumlah tes sebelum memeroleh Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sehingga dapat beroperasi sepenuhnya.
Serangkaian tes tersebut merupakan tahapan pengujian unit untuk keandalan performa pembangkit yang disyaratkan, yakni uji pembebanan (load test), uji lepas beban (load rejection), uji keandalan (reability run), dan performance test.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan, mengatakan proyek strategis nasional (PSN) PLTU Timor-1 disiapkan agar pasokan listrik untuk Sistem Timor semakin andal, mendukung meningkatnya perekonomian daerah, menghidupkan iklim investasi didaerah Timor dan membuka peluang untuk penambahan pelanggan baru.
“Kami menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkonstribusi penuh sehingga pelaksanan first sinkron PLTU Timor-1 unit #2 dapat berjalan lancar dan sukses,” kata GM Abdul Nahwan.
Sebelumnya, PLTU Timor-1 unit #1 juga sudah terlebih dahulu melakukan first sinkron pada 25 Juli 2023 dan sampai saat ini telah menyelesaikan pengujian untuk memeroleh SLO.
First synchronization adalah tahap di mana pembangkit listrik pertama kali dihubungkan ke jaringan listrik dan menghasilkan daya listrik yang terhubung ke sistem.
Proses ini melibatkan beberapa pengujian dan pemeriksaan untuk memastikan bahwa pembangkit listrik dapat beroperasi dengan aman dan efektif serta mematuhi standar keselamatan dan regulasi yang berlaku.
Pada tahap ini dilakukan sinkronisasi antara frekuensi pembangkit listrik dan frekuensi jaringan listrik operasional, sehingga pembangkit listrik dapat menyediakan daya listrik yang sesuai dengan permintaan jaringan listrik secara stabil dan konsisten. Setelah tahap first sinkron selesai, pembangkit listrik siap untuk dioperasikan secara komersial dan menyediakan pasokan listrik ke jaringan listrik.
Dengan suksesnya tahapan first sinkron ini, PLTU Timor-1 Unit #2 resmi terhubung dengan sistem kelistrikan Sistem Timor melalui jaringan transmisi 150kV dan mampu menghasilkan daya yang dapat disalurkan untuk pertama kalinya