Kualitas Proyek Lapen dalam Kota di Manggarai Rusak, Warga Sebut Dinas Masih Bisa FHO?

Ruteng, FN – Kualitas proyek pemeliharaan atau rehabilitasi lapisan penetrasi (Lapen) terhadap ruas jalan di dua Kecamatan yang ada di Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) dikeluhkan warga setempat.

Kerusakan itu terdapat di sejumlah titik jalan dalam wilayah kota Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, belum juga diperbaiki oleh kontraktor. Pada hal, durasi waktu dalam masa pemeliharaan dari proyek tahun 2022 lalu itu, akan berakhir Desember 2023.

Bacaan Lainnya

Kondisi kerusakan jalan itu juga terjadi pada ruas jalan di wilayah Poka, Kecamatan Wae Ri’i. Informasi dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), paket proyek tersebut, salah satu paket proyek pemeliharaan jalan dalam wilayah kota Ruteng itu dikerjakan oleh CV. Tiga Putra dengan nila kontrak sebesar Rp 499.996.575.

Selain itu paket Pemeliharaan jalan pada ruas jalan Negara-Wade di Kecamatan Wae Ri’i dikerjakan kontraktor Cv. Carolina dengan nilai kontrak 449.999.049. Semuanya bersumber dari Dana Alokasi umum (DAU), dan sebentar lagi rencananya dilakukan serah terima akhir pekerjaan atau FHO.

Keluhan warga itu muncul saat pekerjaan pemeliharaan atau rehabilitasi tahun anggaran 2022 lalu itu yang sebentar lagi akan di Final Hand Over (FHO) atau Serah Terima Akhir pengerjaan proyek lapen tahun anggaran 2020 oleh dinas PUPR kabupaten Manggarai kini masih dalam keadaan rusak di beberapa titik.

Pantauan FokusNTT.Com, Rabu, (14/11/2023) ada begitu banyak titik kerusakan pada ruas jalan yang dikerjakan dengan kontruksi lapen pada dua paket tersebut. Seperti jalannya sudah berlubang, dan aspalnya terkupas. Layaknya tidak ada tanda-tanda mau diperbaik.

Kondisi lapen yang rusak itu justru memantik beragam pertanyaan dari warga setempat jika pekerjaan tersebut akan dilakukan FHO dalam keadaan rusak.

AH seorang warga setempat yang ditemui media ini di lokasi mengungkapkan kekecewaannya terhadap proyek yang dikerjakan oleh CV Tiga Putra dan CV Carolina.

“Kami kecewa dengan kualitas lapen ini, katanya rehabilitas tapi buktinya belum sampai beberapa bulan tapi kondisinya sudah mulai rusak lagi, pertanyaan nya apakah Dinas masih bisa FHO jalan rusak yang ini?,” katanya.

Hal ini lanjut dia, mengingat masa pemeliharaan satu tahun itu sudah berakhir, namun kontraktor seperti terkesan cuek. Sehingga sangat disayangkan jika jalan tersebut akan di FHO dalam keadaan rusak.

Karena itu, sebagai masyarakat dan pengguna jalan, katanya lebih lanjut, Ia sangat menginginkan kualitas lapen yang baik.

“Supaya dimanfaatkan dalam janga waktu lama, syukur kalau ada anggaran lagi untuk rehap jalan ini lagi kalau tidak?” pungkasnya.

Warga lainnya pun kecewa dengan kondisi itu, dan mendesak Pemda Manggarai melalui dinas PUPR untuk perintahkan kontraktor pelaksana segera diperbaik.

“Kami kecewa dengan hasil pekerjaan jalan seperti ini. Soalnya belum usia 5 tahun, tapi hasilnya seperti ini. Sehingga minta Dinas PUPR Manggarai, segera perintahkan kontraktornya untuk perbaik,” tutur warga Manggarai yang mengaku nama Yosef, Anastasia, dan Rengius Ali kepada wartawan.

Kata Rengius, tentu warga menuntunt untuk diperbaik, mengingat masa pemeliharaan akan berakhir. Bahkan sebentar lagi waktunya untuk FHO. Jika saja sudah dilakukan FHO, maka kerusakan bukan lagi menjadi tanggung jawab kontraktor.

Sehingga kondisi itu yang mendesak pihak aparat hukum yang dipercaya seperti Kejaksaan, untuk bisa tangani.

“Kami belum tahu, apa proyek tahun 2022 ini sudah di FHO atau belum. Kalau masih masa pemeliharaan, kami minta untuk perbaik. Tapi saja kalau sudah di FHO, kami minta pihak Kejaksaan untuk bisa endus. Pertanyaan lanjutanya, kalau sudah FHO, bagaimana dengan pencairan dana untuk pemeliharaan, sementara kerusakan yang ada tidak dipeebaik,” tanya Rengius.

Sementara Kepala Dinas PUPR Mangggarai, Lambertus Papur melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Stef Konji mengatakan belum tahu terkait proyek pemeliharaan jalan tersebut sudah dilakukan FHO. Jika saja masih ada kerusakan, maka FHO itu akan dilakukan setelah rekanan perbaik.

“Saya akan cek dulu, apa paket proyek itu sudah dilakukan FHO atau belum. Terkait yang rusak itu, kami akan cek ke lokasi, dan kalau memang ada kerusakan, nanti diperbaiki dulu baru FHO,” kata Stef kepada wartawan Jumat. (Yhono Hande)

Pos terkait