Manggarai, FN – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Pengkaji Peneliti Demokrasi Masyarakat (LSM LPPDM), Marsel Nagus Ahang, kembali desak bupati Manggarai ‘Segera Copot’ kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Heribertus Jelamu.
Sebelumnya, dilansir Swara net, Marsel menyebutkan, Kadis Jelamu diduga dengan sengaja menyebarkan berita ‘Hoax’ kepada masyarakat Manggarai, dengan berita yang diterbit melalui laman resmi Kominfo www.manggaraikab.go.id, dengan judul “bahas kelangkaan bbm plt bupati rapat Bersama pimpinan pertamina reo dan manager sejumlah spbu”.
Menurutnya, Kadis Jelamu sebagai pimpinan pada dinas Kominfo Manggarai, telah menyebarluaskan informasi palsu yang diduga dengan sengaja jelang Pilkada Manggarai.
Faktanya jelas Marsel, setelah berita dengan judul “bahas kelangkaan bbm plt bupati rapat Bersama pimpinan pertamina reo dan manager sejumlah spbu” dipublikasi dinas Kominfo lalu tak menunggu waktu lama pun dihapus, hanya karena salah penulisan pada judul berita.
“Ini kan sangat jelas motivasinya Kadis Jelamu, kalaupun salah pengetikan, tinggal direvisi pada judul berita, bukan beritanya dihapus,” terang Marsel.
Apalagi kata Marsel, sangat jelas penyebutan Plt. Bupati pada judul berita laman resmi Kominfo Manggarai.
“Kadis Jelamu ini harus diberi sangsi copot dari jabatan kepala dinas karena telah melakukan kesalahan besar,” tegas Marsel.
Saat dikonfirmasi, Kadis Infokom Manggarai, Heri Jelamu, mengatakan bahwa staf pada dinas tersebut salah ketik saat menulis berita.
“Ase (Adik) staf salah ketik mau tulis plt asisten bupati dia sdh (sudah) minta maaf dan sdh di hapus,” tulis kadis Jelamu melalui pesan whatsapp, pada Rabu (4/9/2024) petang.
Dengan dihapusnya berita yang sempat diterbitkan pada 25/8/2024 lalu, lanjut Marsel, menguat tuduhan ke kadis Jelamu lacuri jabatan bupati aktif saat ini.
Berita Ditayang Kembali
Disebutkan Marsel, Kadis Jelamu plin plan dan tidak menunjukkan dirinya sebagai pimpinan pada instansi tersebut.
“Wajar saya sebut dia sebagai Kadis ‘Gagal’, karena diduga dia (Kadis Jelamu) sengaja lacuri jabatan aktif bupati saat ini. Ini fatal dan harus ditindak tegas,” terang Marsel.
Pada, Kamis (5/9/2024) laman resmi www.manggaraikab.go.id, tayang kembali berita terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan judul “Bahas kelangkaan bbm plt asisten bupati rapat Bersama pimpinan pertamina reo dan manager sejumlah spbu”.
Masih kata Ahang, penulisan plt. Asisten bupati, pada judul berita ditayang pada, Kamis (5/9/2024) laman resmi www.manggaraikab.go.id berjudul “Bahas kelangkaan bbm plt asisten bupati rapat Bersama pimpinan pertamina reo dan manager sejumlah spbu” kembali menguat ada unsur sengaja.
Menurut Marsel, dalam nomenklatur jabatan tidak ada nomenklatur ‘Asisten Bupati’ yang ada hanya ‘staf ahli bupati’.
Jabatan yang dialamatkan kepada Marianus Yosep Jelamu seharusnya ‘Asisten Perekonomian dan Pembangunan’ bukan asisten bupati.
“Parah juga ini, orang birokrat tidak paham nomenklatur jabatan,” terang Marsel.
Yang seperti ini kata Marsel, perlu dipertimbangkan lagi untuk menduduki sebuah jabatan seperti eselon 2.
Pengelolaan informasi yang salah lanjutnya, menjadi gambaran diri suatu instansi atau organisasi perangkat daerah yang semrawut.