Manggarai, FN – Akhir-akhir ini aksi tindak kejahatan digital bagi pelayanan perbankan kian kerap terjadi. Aksi ini tentu melalui jejaring aplikasi pesan singkat, sosial media.
Karena itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) mengimbau kepada nasabah dan masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus kejahatan perbankan dalam hal ini Social Engineering (Soceng) yang bisa terjadi kepada setiap nasabah.
Pimpinan BRI Cabang Ruteng Ony Wijayanto menjelaskan, Soceng diketahui merupakan kejahatan perbankan dengan memanipulasi psikologis korban untuk melakukan langkah-langkah tertentu sehingga nasabah memberikan data pribadi atau kunci akses pada “Brankas digital” atau layanan mobile banking yang mereka miliki.
“Soceng berbahaya karena pelaku dapat mengumpulkan data pribadi korban dan menggunakannya untuk mencuri uang di rekening, mengambil alih akun, dan menyalahgunakan data pribadi untuk tujuan kejahatan lainnya,” jelas Ony Wijayanto melalui press release yang diterima wartawan(01/08/2024).
Menurutnya, kejadian kehilangan saldo rekening yang marak terjadi belakangan ini kebanyakan merupakan modus social engineering, korban umumnya adalah nasabah perbankan.
Misalnya kata dia, pertama modus pelaku meminta korban untuk mengunduh file apk atau mengakses link yang dikirim melalui WA dengan modus undangan pernikahan, kurir paket, pengumuman dan lainnya.
“Saat nasabah membuka file tersebut, pelaku kejahatan bisa mengakses data pribadinya dan bisa mengakses layanan perbankan.
Kemudian kedua, pelaku menelpon korban untuk memberikan data berupa; Username Aplikasi, Password, PIN, Kode OTP, Nomor Kartu ATM/Debit/Kredit, MPIN, Nama Ibu Kandung, Nomor CVV/CVC, Informasi Pribadi lainnya.
“Dengan data-data tersebut, pelaku SOCENG dapat mengakses akun atau perangkat korban dari jarak jauh,” ujarnya.
Tidak hanya itu Ony juga menuturkan, social engineering juga dapat terjadi ketika korban memberikan kartu ATM beserta PIN-nya kepada orang lain dan disalahgunakan.
Kendati, ia mengimbau nasabah dan masyarakat agar lebih berhati-hati dengan modus kejahatan perbankan tersebut. Yang pasti tidak menanggapi pesan dan panggilan dari nomor yang tidak dikenal atau jika ada yang mengatasnamakan BRI dengan membuat scenario palsu
“Pastikan selalu melakukan pengecekan ulang informasi yang didapatkan dengan menghubungi kontak layanan resmi BRI dan tidak sembarangan mengeklik/mengunduh link/File Apk yang dikirimkan,” sebutnya.
Namun, jika sudah terlanjur klik file apk palsu, segera matikan koneksi data seluler dan wifi pada perangkat, clear data dan cache Aplikasi bodong, uninstall Aplikasi bodong lalu ubah username, PIN dan Password mobile banking termasuk email pribadi. Bahkan, lebih aman jika bisa lakukan reset handphone ke factory mode atau mode pabrik.
“BRI ingatkan kepada nasabah agar selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan Soceng. Kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan harus terus dijaga, tidak hanya oleh pihak bank, namun juga oleh nasabah,” tutupnya.
Sebagai bahan informasi, jika anda mencurigai adanya tindakan penipuan dan atau melakukan pelaporan atas indikasi modus penipuan segera hubungi Contact BRI 1500017 atau Sabrina via WhatsApp dengan nomor 0812-1214 017. **(FN)