Jelang Tutup Tahun, Puluhan Eks Anggota JI di NTT Berikrar Kembali ke NKRI

Manggarai, FokusNTT.com- Menjelang tutup tahun 2024, puluhan eks anggota Jamaah Islamiyah (JI) se Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti deklarasi dan ikrar secara nasional untuk kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Puluhan eks anggota JI di NTT pada hari Sabtu (21/12/2024) lalu secara daring mengikuti agenda nasional yang dilaksanakan terpusat di Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo, Jawa Tengah.

Bacaan Lainnya

Secara offline, sebanyak 1.400 eks anggota JI, dan dikuti secara daring oleh 7.000 eks anggota JI yang tersebar di 34 Daerah lainnya, termasuk puluhan orang eks anggota JI di wilayah NTT.

Untuk wilayah NTT khususnya Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur, kegiatan dilaksanakan terpusat di Kantor Kementerian Agama RI Kabupaten Manggarai. Sementara mantan anggota JI di luar tiga kabupaten tersebut, mengikuti secara daring dari wilayah masing-masing di NTT.

Kegiatan tersebut merupakan agenda nasional bertemakan Sosialisasi, Deklarasi, dan Ikrar Eks Jamaah Islamiyah dilaksanakan oleh Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri.

Hadir dalam deklarasi nasional yang digelar di Solo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Hukum Supratman Andi Angtas, Plt Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito, Kepala Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri Irjen. Pol. Sentot Prasetyo, Kepala BNPT, Irjen Pol Eddy Hartono, serta Pj. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana.

Di Ruteng kegiatan dihadiri langsung oleh Kasatgaswil NTT Densus 88AT Polri Kombes Pol. Beny Kusworo, S.IK, dan sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten dari instansi terkait dari tiga kabupaten se Manggarai Raya.

Hadir juga sejumlah pejabat dari tiga Polres se Manggarai Raya dan unsur yang mewakili Kodim 1612/Manggarai.

Kepada wartawan Kombes Pol. Beny Kusworo mengucapkan terima kasih kepada eks anggota JI NTT yang secara sukarela mencabut baiat dan mendeklarasikan diri kembali ke pelukan NKRI.

Dia berharap kepada para eks anggota JI NTT, untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah dan negara. Terutama menjadi garda terdepan dalam menangkal dan melawan penyebaran pahan intoleran, radikalisme dan terorisme di daerah masing-masing.

“Harapan kami, pasca pembubaran dan deklarasi ini, teman-teman eks JI bisa berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara, terutama dalam melawan penyebaran paham intoleran, radikalisme dan terorisme di daerahnya,” kata Kombespol Beny Kusworo.

Kepada masyarakat, Kombes Beny berharap, agar menerima dan merangkul para eks anggota JI ini dalam lingkungan sosial.

“Mereka saudara sebangsa dan setanah air kita yang pernah salah jalan, terima dan merangkul mereka, mari kita bangun negara ini bersama-sama,” pungkasnya.

Sementara sejumlah eks anggota JI yang dimintai komentarnya merasa sangat bahagia dengan keputusan pembubaran JI.

“Dengan adanya kegiatan ini saya sangat senang. Apalagi ini agenda dari JI pusat. Harapan kita selama ini terhadap anggota-anggota JI yang masih tercecer di seluruh pelosok indonesia, Alhamdulillah hari ini dengan adanya deklarasi pembubaran JI oleh pengurus pusat, untuk di daerah-daerah bisa kembali ke pangkuan negara tercinta NKRI dan melepas baiatnya secara sukarela,” ucap Yanto.

Hal senada juga diungkapkan oleh Widodo, eks Anggota JI yang kini tinggal menetap di Manggarai.

Widodo yang dimintai tanggapannya mengatakan, sangat senang kembali ke pangkuan NKRI.

Dia berpesan kepada para anggota JI yang lain untuk segera melepaskan baiat secara sukarela dan kembali ke NKRI, karena menurutnya menjalankan ibadah di Negara NKRI sudah sesuai dengan Sunnah dan syariat Islam.

“Untuk teman-teman JI yang lain dan masyarakat umum bahwa Kita menjalankan ibadah di negara NKRI ini sudah sesuai dengan Syariat dan Sunah, oleh karena itu kita semua harus kembali kepangkuan NKRI,” ujarnya.

Jamaah Islamiyah merupakan organisasi terorisme terbesar di Indonesia maupun di Asia Tenggara. Secara internasional organisasi ini terafiliasi dengan organisasi teroris Al Qaida pimpinan Osama Bin Laden.

Penulis: aka

Pos terkait