Manggarai Timur, FN – Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Timur akan menggelar festival Pantai Ligota yang berada di desa Wisata Compang Ndejing, kecamatan Borong.
Kegiatan festival kali ini akan dilaksanakan selama empat hari, terhitung sejak tanggal 24 hingga 27 April 2024.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur, Rofinus Hibur Hijau menyampaikan, agenda festival nantinya akan ditandai dengan ritus adat.
Ritus adat ini dilakukan di tiga tempat yakni Ritus Adat Teing Hang atau Tesi di Gendang Bondo, Kampung Purang Mese dan Pantai Ligota sebagai lokasi utama Festival.
“Ritus adat ini bersifat terbatas dengan melibatkan Panitia, Tetua Adat Gendang Bondo dan Tetua Adat Purang Mese,” katanya, Rabu 10/04/2024.
Sementara itu, di hari kedua Kamis, 25 April 2024, rangkaian acara akan dimulai dengan penjemputan tamu dan ronda menuju Pantai Ligota.
Kata dia, penjemputan (kepok curu) dan pengalungan tamu VIP yang terdiri dari Undangan Pemkab Manggarai Timur, Para Sponsor dan undangan lain di gerbang menuju pantai Ligota.
“Ronda menuju tempat acara oleh Sanggar Desa Compang Ndejing dilanjutkan dengan Danding di Arena acara,” ujarnya.
Kemudian, setelah acara pembukaan festival oleh Pj. Bupati Manggarai Timur, akan dilanjutkan dengan peninjauan stan pameran dan dilanjutkan dengan pementasan Tarian Kolosal Ata Ligot yang melibatkan 400 an siswa- siswi dari sekolah yang ada di Desa Compang Ndejing.
“Pada hari pertama tersebut juga akan diadakan penanaman pohon serta aneka pementasan caci anak-anak. Kemudian pada hari Jumat 26 April 2024, acara akan diisi dengan berbagai aneka lomba seperti lomba mewarnai, lomba merangkai dan bermain layang-layang serta lomba cipta kreasi dari bahan sampah,” sebutnya.
Selain itu, untuk mengisi beberapa rangkaian acara di hari kedua, itu diisi dengan live musik dari beberapa band lokal.
Sementara hari ketiga lanjutnya, (27/04) sebagain besar akan diisi dengan pementasan tari Caci orang dewasa dari pagi hingga sore.
Rangkaian acara Festival Pantai Ligota di venue utama akan ditutup pada sore hari dan selanjutnya akan diakhiri dengan Ritus adat ‘Tura Poli di Gendang Bondo’.** (FN)
Penulis: Yun Tegu