Manggarai, FokusNTT.com- Sudah sekian lama jalan raya di sekitar Pasar Inpres Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dijadikan sebagai tempat berjualan oleh para pedagang.
Kondisi tersebut membuat masyarakat baik yang melintas maupun yang hendak berbelanja di pasar Inpres Ruteng mengeluh karena sangat menggangu.
Seperti pantauan media ini pada Senin (9/12) mulai pukul 10.00 – hingga pukul 13. 00 WITA kondisi di sekitar ruas jalan sekutar pasar Inpres Ruteng sangat memprihatinkan karena dimanfaatkan layaknya seperti pasar.
Nampak sejumlah orang membuka lapak untuk menjual berbagai jenis sayuran dan ikan.
Ironisnya di ruas jalan utama menuju Pasar Inpres Ruteng, pada bagian baratnya sudah seperti pasar. Para penjual sayuran dan ikan sudah memanfaatkan ruas jalan dan hanya menyisakan bagian tengah ruas jalan tersebut untuk dilalui sebuah kendaraan berukuran kecil seperti minibus atau mobil sejenis pick up. Pada jam-jam tertentu yaitu sekitar pukul 10.00-12.00 WITA, kendaraan roda empat dan roda dua yang melalui ruas jalan tersebut harus merangkak pelan bahkan bisa mengalami kemacetan cukup lama karena sempit akibat aktivitas para pedagang tersebut.
Beberapa pengguna jalan ataupun pengunjung Pasar Inpres Ruteng memiliki harapan yang sama agar para pedagang tersebut segera diterbitkan.
Seperti yang diungkapkan oleh Veronika, seorang ibu yang hendak berbelanja di pasar Inpres Ruteng.
“Pemerintah harus segera tertibkan para pedagang yang sesukanya berjualan di jalan raya,” kata Veronika yang mengaku hendak berbelanja sayur.
Dia mengaku, tidak akan membeli sayur di yang dijual di jalan raya tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan Bernabas, seorang pengguna jalan yang mengendarai sepeda motor yang dihubungi terpisah yang sempat berhenti karena macet.
“Saya mau ke (kampung) Pitak. Ternyata (lewat) di jalan ini macet. Susah mau lewat karena sempit,” kata Bernabas dengan kesal.
Pengunjung pasar lain juga mengaku bahwa mengalami kesulitan saat berbelanja. “Susah untuk disampaikan, om. Sejak beberapa bulan belakangan ini, orang-orang pada rame jualan di jalan raya,” ungkap perempuan yang mengaku memiliki warung di kelurahan Satar Tacik, Kecamatan Langke Rembong.
Ditanya, apa solusi untuk mengatasi hal yang sering terjadi. Ketiganya sepakat agar para pedagang tersebut aegera ditertibkan.
“Pemerintah harus segera menertibkan mereka yang berjualan di jalan raya ini. Apalagi pasar Inpres ini berada di tengah kota,” ungkap Bernabas.
Tidak hanya penjual sayur yang nyaris berjualan di tengah ruas jalan tersebut. Para penjual ikan segar membuat ruas jalan semakin senpit karena mereka berjualan di kiri-kanan jalan dengan menempatkan wadah jualan ikan nyaris di tengah ruas jalan raya.
Kondisi macet dan sempit diperparah oleh aktivitas bongkar kendaraan yang memuat boks berisi ikan. Aktivitas tersebut mengakibatkan kerumunan pembeli borongan.
Basement bangunan pasar dibangun mepet dengan badan bagian barat pasar, kondisinya memprihatinkan. Seharusnya basement tersebut dijadikan tempat parkir kendaraan, namun sebagian besarnya digunakan untuk tempat berjualan.
Tidak ada satupun petugas dari instansi yang terkait yang mengatur perpakiran saat media ini berada di sana.
Media ini mencoba masuk ke bagian dalam pasar dan menelusuri stan penjualan sayur dan beranekaragam bumbu dapur. Di sana nampak tidak terlalu ramai.
Kemacetan juga terjadi setelah perempatan menuju pasar karena aktivitas bongkar-muat beberapa toko grosir yang berada di bagian selatan Pasar Inpres Ruteng.
Tidak hanya di ruas jalan menuju pasar, para penjual ikan dan sayuran juga berjualan di perempatan menuju pasar. Terdapat beberapa kelompok penjual ikan dan sayuran yang berjualan yang memanfaatkan ruas raya. Mobilitas lalulintas di ruas jalan Bhayangkara tersebut cukup tinggi, aktivitas para penjual dekat dengan mess Kodim 1612 Manggarai dan mess perwira Polres Manggarai.
Lebih ironis lagi, penjual ikan berjualan nyaris di tengah jalan raya di pertigaan jalan Bhayangkara- ruas jalan di bagian utara Markas Polres Manggarai.
Seorang warga berkomentar bahwa kondisi ruas jalan sekitar pasar Inpres, termasuk di belakang markas Polres Manggarai harus segera diterbitkan. “Para penjual ikan dan sayuran harus segera dialihkan. Apalagi tidak jauh dari mereka ada Natas Labar yang sudah keren,” kata Gualbertus, seorang pemuda yang mengaku asal kelurahan Pitak.
Dia mengatakan, sudah saatnya Pemkab Manggarai menata pasar Inpres Ruteng dengan baik, biar wajah kota Ruteng kian cantik.
Penulis: aka
Editor: aka.