Ikut Halal Bihalal di Reok Bupati Sampaikan Permohonan Maaf Untuk Hal yang Belum Sempat Dikerjakan

Manggarai, FNBupati Manggarai, Heribertus Nabit bersama Ibu Ketua Dekranasda, Meldianty Hagur mengikuti acara Halal Bihalal dengan umat muslim di Kecamatan Reok, Rabu (17/4/2024).

Dalam kegiatan tersebut hadir juga Sekda Manggarai Jahang Fansi Aldus, para Staf Ahli, para Asisten, para OPD dan unsur Forkompinda.

Bacaan Lainnya

Turut hadir Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Kamsudin Usman, Camat Reok Theobaldus Junaidin, unsur Forkompimcam, tokoh agama, umat muslim dan undangan lainnya.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Islamic Center itu diawali dengan acara adat Manggarai “Kapu Manuk Lele Tuak” untuk menerima kedatangan rombongan bupati.

Setelah itu rombongan dipersilahkan masuk ke dalam tempat acara dan mengikuti beberapa rangkaian kegiatan.

Acara halal bihalal pun dibuka dengan nyanyian kasidah yang dibawakan oleh ibu-ibu Majelis ta’lim Nurul Huda Reo, disusul acara pembacaan Ayat suci Alquran yang dibawakan oleh Saudara Kamarudin dan uraian Hikmah Halal Bihalal oleh Ustad Samsudin.

Camat Reok, Theobaldus Junaidin dalam sambutan singkatnya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati dan Ibu beserta Sekda dan unsur Forkompinda yang bersedia hadir mengikuti kegiatan halal bihalal ini.

Baginya, kehadiran bupati merupakan sebuah bentuk kecintaan kepada umat muslim di Reok yang telah merayakan hari raya idul fitri.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika selama masa puasa hingga hari raya idul fitri ada kesalahan dan kekeliruan, kiranya mohon dimaafkan di momen halal bihalal ini.

“Sekali lagi terima kasih untuk pa bupati yang sudah hadir pada kesempatan ini. Momen halal bihalal ini memang tidak seperti idul fitri yang bisa dari rumah ke rumah atau door to door, terpaksa kita harus bertemu begini dan merayakan secara bersama” kata Theobaldus.

Ia berharap momen ini dapat tercipta dengan baik antar sesama umat beragama karena Reo dikenal sebagai daerah plural, sehingga toleransi harus diutamakan.

Sementara itu Bupati Manggarai, Heribertus Nabit dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf kepada umat muslim karena tidak sempat hadir saat idul fitri pekan lalu, sehingga momen halal bihalal hari ini merupakan sebuah kesempatan yang sangat spesial untuk hadir bersama umat muslim di Kecamatan Reok.

Dalam momen itu ia juga menyampaikan permohonan maaf untuk hal-hal yang belum sempat dikerjakan selama 4 tahun.

Ia menyadari bahwa selama 4 tahun masih ada hal-hal yang belum sempat dikerjakan, masih ada hal-hal yang perlu dibenahi bersama. Karena itu dalam momen ini ia menyampaikan permohonan maaf untuk masyarakat Kecamatan Reok.

“Kalau omong apa yang kita kerja ini kan bisa baik dan bisa juga tidak baik. Kalau baik yah dilanjutkan, kalau tidak baik yah mohon maaf. Allah tahu apa yang tidak kita kerjakan. Kalau katolik di doa tobat itu ada, sehingga itu yang disebut dengan kelalaian” ungkap Bupati Nabit.

“Jadi tidak hanya kita salah mengerjakan sesuatu tapi karena kita tidak mengerjakan sesuatu yang harus kita kerjakan. Nah itu kenapa sebagai bupati saya datang malam ini untuk menyampaikan permohonan maaf atas apa yang belum kami kerjakan” ungkapnya menambahkan.

Saat ini, kata dia, pemerintah punya banyak keterbatasan dan itu masyarakat sendiri yang tahu dimana yang masih kurang. Tetapi satu sisi ia yakin masyarakat Kecamatan Reok selalu terbuka untuk tetap memberi kesempatan kepada pemerintah agar bisa mengerjakan hal-hal yang belum sempat dikerjakan pada hari mendatang.

“Itu saja kenapa saya harus datang disini. Tentu juga punya alasan lain, kalau saya datang saat lebaran berarti saya masuk dari rumah ke rumah, tetapi sekarang pas momennya semua umat muslim berkumpul pada acara hal bihalal ini” kata Bupati yang maju lagi di Pilkada 2024 itu.

Ia berharap pada momen hal bihalal ini semua masyarakat bisa saling berbagi. Artinya berbagi bukan karena berkelebihan tetapi juga karena kekurangan, karena memberi dari hasil kekurangan jauh lebih baik nilainya.

Selain itu berharap masyarakat juga bisa membeningkan nurani dan menghaluskan budi supaya apapun yang dikatakan adalah sebuah energi yang positif.

“Saya harap kita yang sehat tebarkan energi positif. Tidak ada energi positif yang datang dari orang sakit. Karena itu semangat ke depan adalah semangat berbagi dan semangat memberi tahu kepada sesama, lingkungan dan masyarakat bahwa masih ada hal yang belum sempurna” ucap Bupati Nabit.

“Saya juga berdiri disini bukan mau mengatakan bahwa saya sudah sempurna, tetapi ingin mengaku bahwa ada banyak hal yang belum kami lakukan” tambahnya.

Penulis: Albertus Frederiko Davids 

Pos terkait