Hery Nabit Diniali ‘Bupati Gagal’, Ahang: Baca Data Jangan Pakai Kacamata Kuda

Marsel Nagus Ahang, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Pengkasi Peneliti Demokrasi Masyarakat (LSM LPPDM) NTT.

Manggarai, FN – Kekhwatiran lawan politik ke pasangan calon (Paslon) Hery-Fabi jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Manggarai 27 November 2024 mendatang, makin terlihat.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Pengkasi Peneliti Demokrasi Masyarakat (LSM LPPDM) NTT, Marsel Nagus Ahang menyebutkan berbagai upaya terus dilakukan lawan politik untuk menjegal Paslon nomor urut 2 (Hery-Fabi) dengan narasi ‘Bupati Gagal’.

Bacaan Lainnya

Disebutkan Ahang, bupati Hery Nabit salah satu ‘Bupati Sukses’ walaupun jadi bupati dengan waktu yang tak normal.

Menurut mantan anggota DPRD Manggarai ini, sejak Indonesia dilanda pandemic Covid-19, daerah lain di Indonesia melakukan pemecatan secara massal seluruh tenaga honorer sedangkan pemerintah daerah Manggarai memilih tetap mempertahankan para tenaga non-ASN ini.

Bupati yang dilantik pada 26 Februari 2021 oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat, sebutnya menjadi kepala daerah pada saat situasi yang sulit termasuk kepala daerah lainnya di Indonesia.

“Yang membedakan dengan kepala daerah lain dengan bupati Manggarai (Hery Nabit) kebijakan mempertahankan tenaga non-ASN dan masyarakat Manggarai harus akui ini. Jangan karena bebas dari Covid-19 seolah lupa,” terangnya.

Disebut jadi pemimpin pada situasi sulit, kata Ahang, karena sejak Presiden Jokowi menerbitkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 17 Tahun 2023 tentang Penetapan Berakhirnya Status Pandemi Covid-19 di Indonesia, baru setiap daerah mulai pemulihan ekonomi.

“Kalau dihitung sejak tahun 2023, berarti pembangunan berbagai infrastruktur di Manggarai berjalan normal satu tahun lebih,” tegasnya lagi.

Menurut Ahang, narasi ‘Bupati Gagal’ yang dialamatkan ke calon petahana Hery Nabit merupakan cara pandang ‘Kacamata Kuda’.

“Perlu juga akui yang pernah dibuat oleh orang lain, apalagi memberikan skor penilaian terhadap seseorang,” ucap Ahang.

Kacamata kuda yang juga disebut horse blinders, terang Ahang, berfungsi untuk mencegah kuda melihat hal yang ada di belakang dan di sampingnya.

“Kuda harus mengenakan ini agar perhatian mereka tidak teralihkan atau panik saat melihat yang ada di sekitarnya. Politik kita hari ini pakai itu,” sebut Ahang.

Politik saat ini, jelas Ahang, kadang abaikan nilai demokrasi bahkan nilai budaya sebagai orang Manggarai kian hari semakin luntur.

Rumahkan 249 Tenaga Kesehatan (Penunjang dan Pendukung)

Menurut Ahang, rumahkan ratusan Nakes tersebut sangat beralasan, dimana pemerintah sedang memperjuangan nasib mereka untuk kebutuhan kuota CPNS serta P3K tahun 2024, malah demo.

Apalagi kata Ahang, diduga kuat ada muatan politik dibalik aksi demo para Nakes ini. Dan saat ini sambungnya Pemda Manggarai telah mengaktifkan kembali para Nakes Pendukung dan Penunjang.

“Terkesan aneh juga aksi demo ratusan Nakes ini. Awalnya ketemu pemerintah untuk minta perjuangan tentang nasib mereka, lalu demo, kan aneh,” jelas Ahang.

Berdasarkan surat keputusan Kemenpan RB saat ini, Pemda Manggarai mendapatkan kuota CPNS pelamar umum tahun anggaran 2024 sebanyak 1.222 pelamar.

“Kuota 1.222 ini angkanya sangat banyak belum lagi dengan kuota P3K. Ini artinya bupati saat ini bekerja,” tegas Ahang.

Mengukur Kinerja Pakai Data

Angka capaian penyelenggaraan kinerja pemerintah kata Ahang, bukan angka untuk kepentingan politik melainkan melalui

proses pengumpulan dan analisis data secara sistematis terhadap kinerja penyelenggaraan sebuah pemerintahan daerah.

Pencapaian Kabupaten Manggarai menduduki peringkat pertama dalam Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Tahun 2023 se-Provinsi NTT, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.7-6646 tahun 2023, sinkron dengan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU).

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Manggarai selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami fluktuasi karena terganggu dengan merebaknya wabah Corona Virus Diseases (COVID-19), tetapi cenderung menuju kepada pertumbuhan yang positif.

Secara berturut-turut sejak tahun 2019 sampai dengan 2023, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Manggarai adalah 5,00 % pada tahun 2019, -0,89 % pada tahun 2020, 2,43 % pada tahun 2021, 2,85 % pada tahun 2022 dan 3,79 % pada tahun 2023.

Sektor yang memberikan kontribusi tertinggi dalam laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Manggarai pada tahun 2023 adalah sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan-Minum sebesar 15,45% disusul sektor Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 11,28% dan sektor Konstruksi sebesar 7,92%.

Capaian Koefisien Gini (Gini Ratio) Kabupaten Manggarai dalam kurun 2020-2023 berfluktuasi dari 0,295 Tahun 2020 naik menjadi 0,308 Tahun 2021 dan kembali turun menjadi 0,291 pada Tahun 2022 dan Tahun 2023. Angka 0,291 tersebut masuk dalam kategori ketimpangan rendah dan menunjukan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan indeks gini Provinsi NTT yang mencapai 0,325 dan Nasional 0,388 dengan kategori ketimpangan moderat.

Sementara Capaian data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berdasarkan data yang dirilis BPS Kabupaten Manggarai, Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Manggarai dalam kurun waktu 2020-2023 terus menunjukkan peningkatan.

Pada Tahun 2020, IPM Kabupaten Mangarai berada pada indeks 64,54 dan terus mengalami peningkatan setiap tahun hingga tahun 2023 mencapai 68,48 atau menempati urutan ke-8 dari 22 kabupaten dan kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Selain itu sebut Ahang, dalam rangka mendukung konektivitas dan meningkatnya kualitas layanan jalan di Kabupaten Manggarai, sejak tahun 2021 sampai dengan tahun 2023 telah dilaksanakan pembangunan atau penanganan jalan, dengan rincian HRS sepanjang: 58,44 Km, LAPEN sepanjang: 130,64 Km dan Telford sepanjang: 9,78 Km.

Sedangkan pada tahun 2024, dilakukan pembangunan dan peningkatan jalan dengan rincian HRS sepanjang 16,45 Km, LAPEN sepanjang 18,08 km.

Total penanganan peningkatan kualitas jalan sejak tahun 2021 sampai dengan tahun 2024 adalah HRS sepanjang 74,89 km, Lapen sepanjang 148,72 km dan telford sepanjang 9,78 km.

Tak hanya itu dalam rangka peningkatan ketahanan pangan di Kabupaten Manggarai, juga telah dilaksanakan pembangunan infrastruktur pertanian berupa saluran irigasi yang menjadi kewenangan daerah.

Sejak tahun 2021 sampai dengan tahun 2024, panjang saluran irigasi yang dibangun adalah 17.481,81 meter dengan cakupan layanan untuk 17.226,94 ha lahan pertanian.

Pemenuhan kebutuhan akan pelayanan air minum bersih hingga tahun 2023 total rumah tangga yang memiliki akses terhadap air minum bersih sebanyak 84.140 rumah tangga atau 86 % dari total 97.838 rumah tangga.

Pos terkait