Manggarai, FN – Keuskupan Ruteng menyelenggarakan festival religi Golo Curu dari tanggal 3-7 Oktober 2024.
Festival ini akan dibuka secara meriah oleh YM. Uskup Ruteng di pelataran parkir Katedral Ruteng dengan pencanganan pameran ekonomi kreatif dan pagelaran pentas seni, pada Kamis 3 Oktober 2024, petang.
Saat ini di Pelataran parkir Katedral Ruteng terdapat 117 UMKM yang akan menjajakan produk-produk ekonomi yang menarik.
Dalam kegiatan Festival yang akan berlangsung selama 5 (lima) hari ini terdapat 46 acara pentas malam hari akan memanjakan mata penonton dengan aneka pagelaran seni budaya yang memikat.
Turut memeriahkan festival ini konser pembuka oleh grup silet open up pada malam hari ini, dan konser penutup oleh Justin Aldryn pada senin malam, 7 Oktober 2024.
Festival Maria Ratu Rosario Golo Curu 2024 merupakan kelanjutan dari dua edisi sebelumnya (2022, 2023).
Pusat perayaan Festival Religi ini adalah devosi kepada Maria Ratu Rosario, yang dirayakan oleh Gereja pada 7 Oktober.
Maka salah satu penciri Festival ini adalah prosesi Patung Maria Ratu Rosario. Prosesi ini telah dimulai dari situs rohani Jengkalang-Reo pada 25 September 2024, dan dirayakan meriah dalam pembukaan bulan Rosario Oktober di Gereja St. Fransiskus Asisi Karot.
Prosesi ini akan berpuncak pada Perayaan Ekaristi Agung di Gereja Katedral, serta Prosesi Agung Patung Maria Ratu Rosario dari Gereja Katedral menuju bukit Golo Curu pada Senin, 7 Oktober 2024.
Sejak pembukaan prosesi sampai puncak festival, iman yang holistik sungguh terlihat dan dirayakan meriah. Selain terpusat pada hal spiritual-etis, iman juga tak dapat dipisahkan dari aspek kesejahteraan masyarakat.
Dalam festival hal ini terungkap dalam pameran ekonomi kreatif yang melibatkan kelompok UMKM lokal masyarakat, serta UMKM kelompok dampingan Pemerintah Kabupaten Manggarai maupun Gereja Keuskupan Ruteng. Iman juga harus bertumbuh dalam konteks sosial-budaya masyarakat.
Untuk itu, pentas budaya tradisional dan kontemporer diberi panggung. Aspek sosiokultural ini makin diperkuat melalui Karnaval Budaya Maria Ratu Rosario pada tanggal 5 Oktober yang memberi ruang pada kegembiraan dan sukacita merayakan keragaman budaya sebagai anugerah Tuhan, yang melibatkan 30 kelompok etnis dan utusan sekolah dalam paduan warna-warni busana dan ornamen etnik disertai iringan musik dan tari.
Solidaritas yang merupakan bagian dari ungkapan iman turut dimanifestasi melalui kegiatan sosial-karitatif. Tak ketinggalan, sisi lain iman berupa harmoni dengan semesta diekspresikan dalam aneka kegiatan ekologis baik yang bernuansa pedagogis maupun aksi langsung seperti kegiatan kebersihan lingkungan. Iman juga harus bisa merangkul semua. Karena itu, dalam festival beragam komponen lintas etnik, budaya, dan agama dilibatkan.
Dalam tahun 2024 Keuskupan Ruteng berfokus pada program pastoral ekologi integral:
Harmonis, Pedagogis, dan Sejahtera (HPS). Karena itu, dalam Festival Golo Curu diselenggarakan kegiatan-kegiatan edukasi ekologis dan pameran ekonomi kreatif yang melibatkan pelbagai UMKM dari paroki-paroki dan kelompok ekonomi umat. Hal ini kiranya dapat mendorong geliat ekonomi umat dan mewujudkan pariwisata holistik yang sungguh mesejahterakan dan memberdayakan masyarakat lokal dengan memperhatikan dan melestarikan keutuhan ciptaan.
Festival Golo Curu ini diselenggarakan dalam kerja sama yang erat dan harmonis antar Gereja dan Pemda Kabupaten Manggarai, serta melibatkan berbagai stake holder lainnya.
Kerja sama jejaring inilah yang kiranya menjadi model kebersamaan Gereja dan Pemerintah serta masyarakat dalam mewujudkan tanah Nuca Lale yang makmur dan bahagia.
Dalam rilis yang diterima media ini, panitia berharap partisipasi awak media untuk menghadiri dan mempublikasikan perayaan Festival Golo Curu 2024 dalam rangka menggerakkan partisipasi masyarakat yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan penguatan iman umat dalam pencaharian kebahagiaan sejati yang hanya ditemukan dalam perjumpaan dengan Allah.
Dalam dekapan Bunda Maria Ratu Rosario kita mempersembahkan seluruh harapan dan kecemasan serta suka duka umat Allah keukuskupan Ruteng.