Ruteng, FN – Harga beras di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kenaikan.
Kenaikan harga beras ini diprediksi akan terus berlanjut hingga musim panen nanti.
“Kenaikan harga beras ini diprediksi akan terus berlanjut karena mahalnya harga beras yang dibeli dari distributor beras yang ada di Manggarai,” kata Florianus Adal salah seorang pedagang beras di pasar inpres ruteng saat ditemui Fokus NTT pada Rabu, 13/09/2023.
Flori menjelaskan saat ini harga beras yang di jual berkisaran paling bawah Rp 13.00 hingga Rp 14.000 per kg (beras Medium).
Sedangkan untuk beras premium lanjut dia, di harga Rp.15.000 per kilogram .
“Harga beras itu naik dari biasanya Rp.12.000 atau Rp 13.000 per kilogram ke angka yang berlaku sekarang ini,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam dua minggu terahkir ini ia memperoleh harga beli per 50 kg di harga Rp. 625.000.
Kemudian, akan jual kembali dengan harga Rp.650.000 untuk beras medium dan beras premium di harga Rp.750.000 per 50 kg.
Hal ini tambah dia, dikarenakan kurangnya pasokan beras baik itu dari luar daerah seperti dari Kabupaen Manggarai Barat.
“Mungkin karena musim kemarau yang panjang apalagi untuk tahun ini pasokan beras dari Satar Mese tahun ini kosong. Beras yang ada Ini kami ambil dari Lembor, Terang dan Makassar, jadi harga beli naik sehingga kami juga ikut naik,” ujarnya.
Jadi tambah dia, dampaknya kepada pelanggan, artinya mereka pikir harganya masih stabil padahal sudah naik.
“Tentu mereka kaget. Memang kami belinya juga dengan harga yang tinggi,”tambahnya.
Kendati begitu, naiknya harga beras ini tentu berdampak pada sepinya pembeli yang datang membeli beras dipasar.
“Ada dampak terhadap turunnya jumlah pembeli mungkin karena baru tau ada kenaikan harga beras,” pungkasnya.
Meski demikian ia pun berharap agar pemerintah bisa mengatisipasi dengan situasi ini.
Terpisah, Jeri Sukardi selaku pembeli beras mengaku kaget atas kenaikan harga beras tersebut.
“Saya juga kaget pak, sebelumnya saya tidak tau jika harganya sudah melonjak seperti sekarang karena mendengar berita dari teman-teman, dan mungkin juga stok dari gudangnya habis,” ucapnya.
Ia pun berharap kalau bisa pemerintah turun tangan mengingat masyarakat sekarang sedang membutuhkan beras apalagi kebutuhan pokok,” tutupnya. (Tim FN)