Labuan Bajo, FokusNTT.com- Pihak keluarga almarhum Bayu Aji, yang meninggal dunia pada 5 Agustus 2024 lalu di Labuan Bajo, masih menyimpan hasil CT scan dan rontgen yang dibuat oleh pihak Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo beberapa saat setelah kejadian.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, keluarga menduga kuat bahwa kematian almarhum Bayu Aji karena dibunuh, bukan karena kecelakaan lalulintas tunggal seperti yang diakui oleh beberapa teman korban saat berada di tempat kejadian perkara (TKP).
Pemeriksaan terhadap korban dilakukan dengan CT scan pada bagian kepala dan pemeriksaan Rontgen thorax AP pada bagian tubuh korban.
Adapun pemeriksaan CT – head without IV contrast yang dilakukan pada pada tanggal 5 Agustus 2024 pukul 05:53:20 WITA dan hasilnya diperoleh pukul 07:08:18 WIB, yang dilakukan oleh dokter soesialis radiologi RS Siloam Labuan Bajo dr. Kadek Ieke Sugeng Kurniawan, Sp. Rad. Adapun pemeriksaan tersebut atas rujukan (referring physician) dari dr. Mutiara Handayani.
Sementara pemeriksaan Rontgen thorax AP dilakukan pada pukul 06:04:49 dan hasilnya diperoleh pada pukul 07:13:41 WIB, masih berdasarkan rujukan dr. Mutiara Handayani.
Dijelaskan, teknik pemeriksaan telah dilakukan CT kepala tanpa Kontras IV potongan axial mulai dari vertex sampai basis kranii.
Adapun temuan pemeriksaan tersebut telah terjadi pendarahan intrakranial yaitu:
– Tampak lesi hiperdens berdensitas darah yang mengisi sulci pada regio frontotemporalis kanan kiri, falx cerebri dan cisterna basalsi, dengan ketebalan maksimal kurang lebih 0.5 cm, pada sisterna basalis sisi kiri;
– Tampak lesi hiperdens berensitas darah yang mengisi posterior horn ventrikel lateralis kanan kiri dan ventrikel IV
Untuk diketahui pendarahan intrakranial adalah pendarahan di dalam tengkorak.
Hasil pemeriksaan parenkim cerebri atau jaringan fungsional otak yang terdiri dari neuron dan sel glia hasilnya normal;
Corpus callosum yaitu kumpulan serabut saraf yang menghubungkan kedua belahan otak, sehingga memungkinkan keduanya untuk berkomunikasi, hasilnya normal;
Basal Ganglia atau sekelompok struktur di dasar otak yang berfungsi untuk mengelola sinyal otak untuk menggerakkan otot dan mengatur perilaku juga dalam kondisi normal.
Thalamus atau bagian otak yang berfungsi sebagai stasiun penyalur informasi sensorik dan motorik ke korteks serebral, hasilnya normal
Kapsula interna milik korban juga normal. Kapsul interna adalah struktur otak yang berfungsi sebagai penghubung antara korteks serebral, sumsum tulang belakang, dan bagian otak lainnya
Midbrain atau otak tengah adalah bagian otak yang terletak di tengah-tengah otak dan merupakan bagian awal dari batang otak juga normal;
Pons atau bagian otak yang mengatur pernapasan dan terletak di antara otak tengah dan medula oblongata, yang merupakan bagian dari batang otak juga normal.
Medula oblongata atau bagian otak yang terletak paling bawah, yaitu di tempat otak dan sumsum tulang belakang bertemu: normal;
Parenkim cerebelli atau jaringan fungsional di otak kecil atau serebelum kondisinya normal;
Ventrikel otak atau rongga di dalam otak yang berisi cairan serebrospinal, di luar lesi, kesan normal;
Falx cerebri dan tentorium cerebelli adalah dua lipatan dura mater yang terdapat di dalam tengkorak, hasilnya normal;
CVJ atau craniovertebral junction atau sambungan antara tulang tengkorak dan tulang belakang leher bagian atas hasilnya normal;
Nasofaring atau bagian atas tenggorokan (faring) yang terletak di belakangan hidung, hasilnya normal;
Orbita atau rongga tulang yang berisi bola mata. Orbita juga dikenal sebagai rongga mata juga dalam kondisi normal;
Sinus paranasal atau rongga berisi udara yang terletak di tulang wajah dan tengkorak di sekitar hidung
– Tampak perselubungan dengan densitas darah pada sinus frontalis, sphenoidalis kiri, ethmoidalis kanan kiri dan maksilaris kanan – Tampak penebalan mukosa pada sinus maksilaris kiri
Dugaan Keluarga: Dibunuh
Keluarga korban menemukan hal lain yang dicurigai dari hasil CT scan yang dilakukan khususnya terkait pada tulang.
Ditemukan bahwa telah terjadi fraktur pada lamina papyracea kiri atau fraktur pada dinding medial orbita yang terjadi akibat trauma pada bola mata dan batas orbita.
Berdasarkan penelusuran media ini di mesin pencarian google, fraktur ini juga dikenal sebagai fraktur blow-out medial.
Fraktur blow-out terjadi ketika pukulan pada mata meningkatkan tekanan di rongga mata, menyebabkan dasar yang lemah atau dinding medial (lamina papyracea) “tertiup keluar” ke sinus maksilaris atau tulang etmoid).
Masih berdasarkan pemeriksaan, tampak deviasi setpum nasi ke kiri
Tampak SCALP hematome pada regio frontalis kiri, soft tissue swelling dan emfisema subkutis pada regio periorbita kiri.
Kesan Hasil Pemeriksaan
Adapun kesan dari hasil pemeriksaan CT scan dari ahli radiologi RS Siloam adalah sebagai berikut:
Laki-laki 26 tahn dengan klinis CKR, penurunan kesadaran.
Subarcahnoid hemorrhage regio frontotemporalis bilateral dan Intraventricular hemorrhage posterior horn ventrikel lateralis kanan kiri dan ventrikel IV (Fisher modifiec scale IV);
Fraktur pada lamina papiracea kiri. Berdasarkan penelusuran media ini di mesin pencarian google, fraktur pada lamina papyracea kiri adalah fraktur pada dinding medial orbita yang terjadi akibat pukulan pada mata;
Hematosinus frontalis, sphenoidalis kiri, ethmoidalis kanan kiri dan maksilaris kanan;
SCALP hematome pada regio frontalis kiri, soft tissue swelling dan emfisema subkutis pada regio periorbita kiri;
Deviasi setpum nasi ke kiri dan sinusitis maksilaris kiri.
Berdasarkan hasil CR – Thorax AP (Asimetris, inspirasi kurang optimal) semua hasilnya, termasuk vertebrata dan tulang-tulang lainnya di bagian dada semuanya normal.
Pada bagian dalam dada juga tidak mengalami kelainan alias normal.
Kesan hasil pemeriksaan CT scan tersebut diperkuat oleh kondisi wajah korban, berdasarkan kesaksian keluarga saat melihat wajah korban di rumah sakit.
Salah seorang keluarga korban yaitu Adenala Utluh M. Noor kepada media ini menyampaikan kondisi wajah korban saat dirawat di RS Siloam Labuan Bajo.
Pihak keluarga ditanyai, apakah wajah korban berdarah?
Adenala Utluh M. Noor mengakui bahwa wajah korban tidak berdarah. “Tidak berdarah. Cuma hanya bebrapa luka di wajah. Ada di pelipis kiri, dahi kanan, kelopak mata kiri lebam sama bibir dalam pecah. Terdapat dua atau tiga gigi patah,” ungkap Adenala.
Pemeriksaan lain juga dilakukan dengan rontgen thorax AP.
Rontgen thorax AP/PA adalah pemeriksaan radiologi pada bagian dada yang bertujuan untuk mengevaluasi kondisi organ dan tulang di dalamnya.
Adapun kesan dari pemeriksaan ini, korban Bayu Aji dengan klinis CKR (cedera kepala ringan), penurunan kesadaran – Cor dan Pulmo tak tampak kelainan.
Cor dan pulmo adalah istilah medis untuk jantung (cor) dan paru (pulmo). Kedua istilah ini sering digunakan dalam hasil pemeriksaan rontgen dada.
Penulis: alex ak
Editor: alex ak