Ruteng, FokusNTT- Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit akhirnya menjawab semua tuduhan terkait kunjungannya bersama sejumlah pihak ke PLTP Lahendong sejak Minggu (9/3/2025) hingga hari ini, Kamis (13/3/2025).
Bupati Hery Nabit sangat sesalkan para pengeritik dengan mengatakan, sebaiknya mencerahkan masyarakat dengan berdasar pada fakta, bukan atas dasar asumsi, apalagi atas dasar kebencian dan rasa sakit hati.
Demikian Bupati Hery Nabit melalui WA-nya, Kamis (13/3) malam.
“Mari memberi komentar yang mencerahkan masyakarat dengan berdasar pada fakta, bukan atas dasar asumsi, apalagi atas dasar kebencian dan rasa sakit hati,” tulis Bupati Hery Nabit.
Adapun yang dimaksud dengan Bupati Hery adalah substansi kritikan sejumlah pihak yang mengaitkan kunjungan tersebut dengan isu efisiensi anggaran sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan APBD dan APBN Tahun Anggaran 2025.
“Saya perhatikan beberapa pemberitaan mengenai kunjungan kami ke PLPT Lahendong,” lanjutnya.
Bupati Hery menjelaskan kunjungan tersebut. Dia menjelaskan, kunjungan mereka itu atas inisiatif dan pembiayaan dari PT PLN, tidak dengan biaya dari APBD Kabupaten Manggarai Tahun Anggaran (TA) 2025. “Karena itu, tidak relevan menghubungkan kunjungan ini dengan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan APBD dan APBN Tahun Anggaran 2025,” lanjut dia menulis.
Inpres dimaksud, jelasnya, hanya menyasar belanja pada Kementerian/Lembaga/TNI/Polri/Kejaksaan/Lembaga Negara/ Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupatena/Pemerintah Kota, sedangkan PT. PLN adalah entitas berbeda yang tidak termasuk dalam pengaturan Inpres dimaksud.
Karena itu, Bupati Hery Nabit menyesalkan komentar dari beberapa pihak yang mengkritik kunjungan ini dikaitkan dengan proses efisiensi sesuai perintah Inpres. “Lebih buruk lagi menyatakan seolah-olah sdh terjadi ketidaktaatan terhadap perintah Presiden,” tandas Bupati Hery .
Terkait apa maksud kunjungan tersebut, dia menerangkan bahwa bahwa kunjungan tersebut untuk melihat praktek-praktek baik dalam operasional PLTP Lahendong.
“Secara pribadi kami bergembira karena dengan melihat praktek-praktek baik dalam operasional PLTP Lahendong di Sulawesi Utara, kami semakin yakin akan berjuang sekuat tenaga untuk meneruskan upaya perluasan Geothermal Ulumbu,” terang politisi PDI-P tersebut.
Dia mengatakan, dari Sulawesi Utara, kita belajar bahwa resiko bisa diminimalkan dengan pola managemen yang terbuka, komunikatif, tanpa saling curiga, dan melibatkan para ahli yang berkompeten.
Kunjungan tersebut, masih menurut Bupati Hery, hanya untuk membuka mata dari para pihak yang menolak perluasan geothermal Ulumbu bahwa tidak ada dampak buruk seperti yang disampaikan selama ini.
“Kalo ada pihak-pihak yang menolak perluasan Geothermal yang mengkritik kunjungan ini, itu lebih karena kunjungan yang membawa serta masyarakat ini akan membuka mata banyak pihak bahwa operasional PLTP tidak berdampak buruk seperti yang mereka gembar- gemborkan selama ini,” demikian Bupati Hery Nabit.
Penulis: aka