Manggarai, FN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia telah mengumumkan enam video simulasi penyelesaian sengketa proses pemilu (PSPP) terbaik dari 514 karya Bawaslu kabupaten/kota di seluruh Indonesia, Senin (18/12/2023) lalu
Satu dari enam video terbaik diraih oleh Bawaslu Kabupaten Manggarai.
“Penghargaan terbaik kelima diraih oleh Bawaslu Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur,” ujar Andri Sutrisno dikutip dari Press Release Bawaslu Manggarai.
Selain Manggarai, lima peraih penghargaan lainnya, yakni Kabupaten Lombok Barat, NTB menempati peringkat enam; Kabupaten Sleman, DIY peringkat empat; Kota Ambon, Maluku peringkat tiga; Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau peringkat 2; dan Kota Samarinda, Kalimantan Timur peraih juara 1.
Anggota Bawaslu RI Totok Haryono mengapresiasi kabupaten/kota peraih penghargaan tersebut. Ia mengatakan kompetisi video simulasi bertujuan agar pengawas pemilu bisa belajar cepat memahami penanganan sengketa antar peserta pemilu dan antara peserta pemilu dengan penyelenggara pemilu.
“Bawaslu yang baru dilantik harus bisa belajar dengan cepat untuk menyelesaikan sengketa, memediasi, dan mengajudikasi karena langsung berhadapan dengan potensi sengketa di pencalonan,” ujar Koordinator Divisi hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu RI itu.
Ia mengatakan, dengan adanya kompetisi tersebut, mau tidak mau, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, hingga Panwaslu Kecamatan harus belajar menguasai dan memahami sengketa antarpeserta pemilu dan sengketa antara peserta pemilu dengan penyelenggara pemilu.
Sementara itu Anggota Bawaslu Manggarai, Marselina Lorensia mengaku bangga dan puas karena video karya Bawaslu Kabupaten Manggarai mampu bersaing dan terpilih sebagai salah satu yang terbaik di level nasional.
Prestasi tersebut, kata Marselina, merupakan hasil kerja keras bersama komisioner dan sekretariat Bawaslu Kabupaten Manggarai.
“Di sela-sela padatnya kegiatan pengawasan, bisa memanfaatkan waktu dua hari untuk menggarap video ini, mulai dari menyusun skenario, merekam adegan, lalu mengeditnya menjadi satu cerita utuh” ungkapnya.
“Alhasil berkat kekompakan komisioner dan sekretariat, akhirnya video ini jadi dan hasilnya memuaskan,” tutur Marselina yang maju ke panggung bersama utusan lima Bawaslu Kabupaten Kota peraih juara lainnya.
Mantan Dosen Unika Ruteng ini juga menjelaskan video simulasi yang digarap Bawaslu Kabupaten Manggarai mengisahkan ketidakpuasan salah satu partai politik terhadap keputusan KPU Kabupaten Manggarai tentang daftar calon sementara (DCS) karena menggugurkan salah satu bakal calon legislatif dari partai itu.
KPU beralasan, gugurnya salah seorang bakal caleg disebabkan karena hingga batas waktu pengajuan dokumen persyaratan, partai politik tidak dapat menunjukkan ijazah asli bakal caleg tersebut.
Namun setelah melewati proses mediasi hingga ajudikasi, bakal caleg yang akhirnya bisa menunjukkan ijazah aslinya itu diakomodir kembali oleh KPU.
“Dalam simulasi penyelesaian sengketa itu, Bawaslu Manggarai memutuskan, mengabulkan permohonan karena subtansinya, ijasah asli ada, dan pemohon bisa menunjukan ijasah asli saat ajudikasi,” jelas Marselina.
Lebih lanjut, Marselina berharap raihan prestasi tersebut harus menjadi motivasi agar seluruh jajaran Bawaslu Kabupaten Manggarai hingga Panwaslu Kecamatan dan Pengawas Kelurahan/Desa terus belajar dan menguasai regulasi kepemiluan.
“Sebab prestasi sesungguhnya adalah ketika pengawas pemilu menguasai regulasi lalu mengaplikasikannya dalam menjalankan tugas-tugas pengawasan,” pungkas Marselina.
Penulis: Albertus Frederiko Davids