Ruteng, FokusNTT- Desa Golo Wune di Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, pada hari Senin (24/2/2025) dilanda bencana alam hidrometeorologi.
Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, sudah tiga hari hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut dan pada Senin (24/2) siang hujan terjadi selama lima jam.
Akibatnya, tiga buah rumah milik warga nyaris roboh dan ruas jalan utama di desa itu tertutup longsor.
Tidak hanya itu, tanaman pertanian milik warga juga tertimbun longsor dan air kali atau sungai Wae Lipang juga meluap.
Adapun tiga rumah warga desa tersebut yang nyaris roboh masing-masing milik Hendrikus Usi, Blasius Enti, Sebinus Tanur.
Warga setempat juga prihatin dengan bangunan gereja Katolik Stasi Golo Wune yang letaknya hanya beberapa meter dari lokasi longsor.
Ruas jalan sepanjang jalur Desa Golo Wune tidak luput dari tanah longsor. Paling kurang ada lima titik longsor yang sangat besar menutup akses jalan di desa itu dan untuk sekarang tidak bisa dilalui kendaraan.
Sabinus Tanur salah pemilik rumah yang terkena tanah longsor menuturkan, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sejak tiga hari lalu.
Sabinus akui, rumahnya tertimpa tanah longsor karena tembok penahan milik tetangganya jebol.
Dia dengan warga lainnya juga mencemaskan bangunan gereja Katolik Stasi Golo Wune yang jaraknya.
Dia mengatakan, cepat atau lambat gedung gereja akan terancam longsor.
Terkait penanganan ruas jalan yang tertimbun longsor, Sabinus mengatakan, tidak bisa dibersihkan oleh manusia. Masyarakat bisa saja mengalikan tanah longsor, supaya bisa dilalui kendaraan roda dua, namun tidak untuk dilalui roda empat karena volume tanahnya sangat banyak.
Warga berharap pihak Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Manggarai Timur secepatnya menerjunkan peralatan berat untuk mengangkat material longsor yang ada.
Sementara itu Kepala Desa Golo Wune Yohanes Ngajang saat memantau lokasi longsor mengatakan, saat hujan mulai reda pihak langsung memantau lokasi bencana dan menemui korban yang rumah terkena longsor.
Seperti diberitakan Florespos, pihaknya secara lisan sudah disampaikan kepihak yang lebih tinggi terkait korban yang terkenal longsor dan secepatnya membawah laporan secara ke pemerintah dalam hal ini BPBD Kabupaten Manggarai Timur.
Selama dua hari terakhir, akibat hujan dengan intensitas tinggi sejumlah bencana hidrometeorologi terjadi di beberapa tempat Kabupaten Manggarai Timur dan Kabupaten Manggarai.
Seperti yang terjadi Minggu (23/2/ 2025), akibat hujan lebat, areal sawah milik Mama Rosalia Jen, seorang petani di Ketang, Desa Golo Tolang, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Matim, terendam banjir.
Bencana tanah longsor juga terjadi di ruas jalan negara Ruteng-Reok pada Senin (24/2) sore. Namun untuk ruas jalan negara tersebut, pihak Satker Pembangunan Jalan Negara III sudah mengantisipasinya sehingga alur lalulintas kembali normal.
Penulis: aka