Manggarai, FN – Menjelang pesta demokrasi pada Pemilu serentak tahun 2024, hubungan tak harmonis antara Bupati Manggarai Herybertus G. L Nabit dan wakilnya Heribertus Ngabut saat ini mulai mengendus.
Keretakan hubungan ini semakin mencuat ke publik, hal ini diduga meruncing lantaran masing-masing dari pimpinan daerah tersebut sepertinya sedang membangun kekuatan politik.
Penyebab dari keretakan tersebut bisa saja diduga karena komunikasi yang tidak sejalan ataupun dugaan komitmen politik yang tidak dijalankan diantara keduanya.
Sebab, hal ini muncul usai Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit akan melakukan pemberhentian para 300 Nakes yang sebelumnya melakukan aksi demonstrasi di Kantor DPRD Kabupaten Manggarai (06/03/2024).
Tujuan kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan aspirasi, agar diprioritaskan dalam seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) P3K Tahun 2024, tanpa melibatkan tenaga Nakes yang berada di luar wilayah Kabupaten Manggarai.
Tidak hanya itu, mereka juga meminta kepada pemerintah agar para Nakes Non ASN yang sudah mengabdi sudah 10 tahun, agar diangkat menjadi P3K atau ASN tanpa tes. Aksi ini justru dianggap menunjukan ketidakpercayaan mereka terhadap Pemda Manggarai.
“Besok saya akan bersurat secara resmi ke pak Sekda, lakukan reffocusing ulang. Jadi, semua yang demo, saya tidak akan tanda tangani surat perpanjangan. Surat perpanjangan harus diketahui bupati Manggarai, lepas dulu itu tiga ratus [nakes pendemo -pen]”, tegas Bupati Hery Nabit, (18/03/2024)
Beda Pendapat (Cuci Tangan) antara Bupati dan Wakil
Sementara terkait aksi demontrasi dari para Nakes, Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut menyampaikan proses pemecatan para Nakes tersebut ternyata tidak melibatkan dirinya.
“Tanggung jawab soal pemecatan nakes kembali ke bupati. Karena pemecatan nakes sumbernya dari dia,” ujar Ngabut seperti dilansir dari Ekorantt.com, Kamis, (21/03/2024).
Wabup Manggarai Heribertus Ngabut Siap Maju Pilkada 2024
Baru-baru ini, Wakil Bupati Manggarai telah menyatakan dirinya siap maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Dalam keterangan Persnya, Ia mengklaim bahwa telah mendapat banyak dukungan dari masyarakat, sehingga dengan pernyataan itu, bisa memastikan tidak akan bersama lagi dengan Bupati Herybertus Nabit, yang maju bersama pada Pemilu sebelumnya atau periode 2020-2024.
Meski belum mengantongi SK dukungan Partai Politik (Parpol), namun kemungkinan salah satunya bakal diusung dari Partai Golkar.
“Pastinya, saya siap bertarung di Pilkada 2024. Bukan karena ambisi saya pribadi, tapi lebih kepada merespons harapan banyak orang yang selama ini, harapan itu tertidur karena saya tidak ada sikap. Sehingga hari ini saya nyatakan kepada masyarakat, siap untuk maju Bupati,” kata Wabup Ngabut saat konferensi Pers di Ruteng seperti dikutip dari Kupangnews. (19/3/2024).
Soal partai pengusung, Wabup Ngabut mengatakan tentu yang pasti dirinya nyatakan maju karena telah atau sudah ada partai yang mengusungnya dalam perhelatan politik pada November 2024 mendapat.
Respon Bupati Soal Pecah Kongsi dan Wakil Bupati Maju Pilkada 2024
Kepada Media ini, (25/03/2024) orang nomor satu di Manggarai alias Herybertus G. L Nabit mengaku terkejut dengan informasi pecah kongsi keduanya melalui pemberitaan media.
Pasalnya, Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut memilih menempuh jalan sendiri di penghujung masa kepemimpinannya bersama Bupati Manggarai Herybertus Nabit.
Namun, Politisi PDIP ini baru mengetahui wakilnya tak ingin maju bersamanya di perhelatan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Manggarai 2024,
Padahal, selama ini kata Bupati Hery Nabit, hubungannya dengan Wabup Heri Ngabut baik-baik saja, serta menjalankan berbagai kegiatan pun normal-normal saja.
“Saya terkejut pa Wakil Heri Ngabut ingin maju sendiri di Pilkada mendatang. Sebelumnya kerjasama normal-normal saja menurut saya dan masih baik, ya,” ungkap Bupati Hery Nabit.
Meski begitu lanjut dia, keputusan Wabup Heri Ngabut, memilih jalan sendiri merupakan keputusannya pribadinya.
“Keputusan ini merupakan keputusan pribadi pa Wakil. Semua orang juga kan berhak menempuh jalannya sendiri-sendiri,” ucapnya.
Terus terang jelas Bupati Hery Nabit, keputusan Wabup Heri Ngabut mengundurkan diri dari jabatan wakil bupati Manggarai itu disaat pekerjaan banyak.
“Tapi apa boleh buat ini adalah keputusan masing-masing artinya semua orang berhak menempuh jalannya sendiri yang walaupun saya sesalkan juga karena sebenarnya dalam situasi begini saya lagi masih berpikir tentang pekerjaan yang banyak ini, kalau ditinggal itu repot juga. Masa kita harus berbagi beban juga didalam dengan teman-teman lain,” ujarnya.
Yang kedua tambah dia, pihaknya menyadari jika ini adalah hak politik masing-masing orang. Akan tetapi dalam politik itu harus tau bahwa tidak menutup pintu untuk bekerjasama yang baik kedepannya.
“Karena mungkin di ujung nanti ada hal-hal yang mengejutkan? Sapa tau,” pungkasnya.** (Tim FN)