Baru Dikerjakan, Bangunan Puskesmas di Tana Mori Mabar Sudah Retak

Kolase Foto Bangun Puskesmas Watu Mori yang diduga dikerjakan asal jadi (Foto : Fokus NTT)

Labuan Bajo, FN – Sektor pelayanan kesehatan memang sepatutnya menjadi perhatian bagi masyarakat.

Pelayanan kesehatan ini tentu menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap orang. Karenanya, peningkatan pelayanan kesehatan mesti harus ditingkatkan.

Bacaan Lainnya

Salah satunya Puskesmas di Tana Mori, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat ini sudah selesai dikerjakan.

Kehadiran Puskesmas baru di Tanah Mori ini disambut baik oleh masyarakat setempat, bahkan mereka mengakui senang dan bangga.

Pembangunan Gedung Puskesmas Tanah Mori ini diketahui berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2023 yang di kerjakan oleh CV. Watu Bakok dengan pagu anggaran 7. 707. 561. 019,38 (7 Miliar lebih)

Akan tetapi, pembangunan Puskesmas ini menjadi tanda tanya besar oleh kalangan masyarakat yang ada di sekitar lokasi.

Sebagaimana dalam pantauan wartawan di lapangan pada Kamis, (23/05/2024) siang, kualitas bangunan yang telah usai pada tahun lalu itu, tembok atau dinding terlihat retak begitu pun di teras lantai.

Selain retak, beberapa item lainnya seperti list plafon yang tak begitu lengkap yakni bangunan hanya ada pada sisi depan bangunan, selebihnya lis plafon itu tidak dipasang.

Juga ditemukan tumpukan material yang tidak dibersihkan. Bahkan pekerjaaan pada bagian saluran pembuangan air sepertinya tidak sesuai spesifikasi, ditambah halaman bagian depan puskesmas tampak terlihat jorok dan bau membusuk akibat kotoran hewan.

Kendati demikian, kualitas pekerjaan milik Dinkes Mabar yang menghabiskan anggaran yang fantastis tersebut terkesan di duga di kerjakan asal jadi.

Salah satu warga yang ditemui di lokasi menerangkan, Puskesmas Tana Mori mulai beroperasi pada Januari 2024 lalu.

Kendati kata dia, Puskesmas tersebut telah beroperasi namun masih ditemukan tumpukan material dan kotoran hewan menyebar di halaman Puskesmas.

Bahkan lanjut dia, material papan kayu pun menutup akses ke halaman tengah Puskesmas Tana Mori. Padahal, pelayanan kesehatan di Puskesmas Tana Mori sudah berjalan lima bulan.

“Sejak Januari 2024 ini, Puskesmas ini sudah beroperasi,” jelas warga yang namanya tak mau disebutkan.

Masih menurut warga itu, sejak pelayanan kesehatan di Puskemas itu berjalan hingga saat ini, tidak ada lagi aktivitas pekerja proyek.

“Tidak ada lagi tukang yang kerja di sini, sudah dari bulan Januari lalu. Saya tidak tau proyek ini sudah selesai atau belum,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat Adrianus Ojo, saat dikonfirmasi wartawan terkait kerusakan di Puskesmas Tana Mori mengaku telah menyampaikan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Dirinya bahkan memerintahkan rekanan untuk segera memperbaikinya.

“Selamat malam Pak PPK. Barusan saya ada permintaan dari Wartawan untuk memberikan tanggapan atas aduan masyarakat terkait ada beberapa kerusakan pada gedung Tana Mori,” ujar Adrianus melalui pesan WhatsAppnya ke PPK (23/5) yang salinannya diperoleh media ini.

Dalam pesan tersebut, Ojo juga minta PPK agar memerintahkan penyedia untuk memanfaatkan secara maksimal waktu pemeliharaan.

“Untuk itu saya meminta ite (anda) untuk memerintahkan penyedia untuk memanfaatkan dengan semaksimal mungkin masa pemeliharaan yg berakhir di Desember 2024. Jika tidak respon dalam 2 hari ke depan, berikan surat peringatan atau tindakan lain sesuai ketentuan. Terima kasih,” tulis Kadis Ardi Ojo.

Sebagai bahan informasi, proyek di Puskesmas Tana Mori masuk dalam pengawasan Kejaksaan Negeri Manggarai Barat. Hal tersebut terpantau dari baliho yang berdiri berdampingan papan Informasi kegiatan. Hanya saja baliho tersebut tidak disertai dengan logo Kejaksaan Negeri Manggarai Barat.** (FN)

Penulis : Tim Redaksi Fokus NTT 

 

Pos terkait