Anggota DPRD Manggarai Apresiasi Penertiban Pedagang Liar di Pasar Inpres Ruteng

Largus Nala, Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Manggarai dari Fraksi Partai Demokrat.

Ruteng, FokusNTT – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Manggarai Largus Nala, mengapresiasi langkah Pemkab Manggarai dalam menertibkan ratusan pedagang liar di Pasar Inpres Ruteng.

Arlan Nala, sapaan akrab Largus Nala dimintai tanggapannya, Sabtu (15/2/2025).

Bacaan Lainnya

Menurut Arlan, apa yang dilakukan oleh Pemkab Manggarai sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Komisi B DPRD Kabupaten Manggarai beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, beberapa waktu lalu Komisi B minta agar para pedagang liar tersebut direlokasi ke Pasar Puni Ruteng. “Apalagi Pasar Puni cukup luas dan dan masih ada lapak-lapak yang tidak terpakai,” kata mantan wartawan itu.

Namun dia berharap, lapak dan fasilitas di Pasar Puni perlu dibenahi. “Saya mendorong pemerintah agar mempersiapkan lapak yang siap pakai ditambah fasilitas pendukung yang memadai. Sehingga relokasi menjadi langkah solusi bukan memindahkan masalah,” ungkap Arlan.

Dia minta Pemkab Manggarai melakukan hal ini dengan serius. “Saya minta agar hal ini dilakukan secara serius, tidak hanya dilakukan sesaat, kemudian membiarkan para pedagang yang telah ditertibkan begitu saja. Sebab mereka adalah masyarakat kita. Tugas pemerintah adalah menghadirkan solusi terhadap persoalan yang mereka hadapi,” ujar sekertaris komisi B itu.

Mantan Aktivis GMNI Cabang Makassar itu melanjutkan, kondisi Para Inpres Ruteng saat ini sudah sangat memprihatinkan. Sampah berserakan di man-mana, parkiran kendaraan yang amburadul sehingga menimbulkan kemacetan di area pasar.

Lanjut dia, hal ini terjadi karena banyak pedagang yang berjualan secara liar. “Misalnya membuka lapak di luar pasar, mengambil badan jalan, bahkan ada yang memarkir kendaraan di badan jalan kemudian dijadikan tempat jualan,” imbuhnya.

Oleh karena itu, tegas dia, perlu penataan yang serius di Pasar Inpres Ruteng.

Arlan menyampaikan beberapa hal yang diperhatikan oleh padagang dan perlu dilakukan oleh pemerintah agar persoalan yang ada tidak terjadi lagi.

Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain, semua pedagang harus berjualan di dalam area pasar yang sudah ditentukan oleh pemerintah;

Melarang para pedagang untuk tidak menjual di area yang bukan lapak resmi pemerintah, apalagi membuka lapak baru di luar area pasar.

Masih menurut Arlan, dia memahami perasaan dari para pedagang ketika terancam kehilangan lapangan pekerjaan atau tempat berjualan.

Namun dia mengatakan, agar apa yang dilakukan pemerintah bertujuan baik. “Perlu dipahami bersama bahwa tujuan pemerintah sangatlah baik. Tidak hanya baik untuk para pedagang (yang ditertibkan) tetapi ramah terhadap pengunjung. Oleh karena itu, saya minta para pedagang agar ikuti arahan pemerintah. Termasuk soal pemindahan atau relokasi ke Pasar Puni,” tandas politisi muda Partai Demokrat itu.

Arlan sampaikan, akan memperjuangkan hak-hak para pedagang yang diabaikan.

“Sebagai anggota DPRD Manggarai saya siap untuk menjadi jembatan dalam melakukan komunikasi dan koordinasi untuk menemukan solusi terbaik, jika merugikan pihak tertentu terutama para pedagang,” ujar Arlan.

Anggota DPRD dari Dapil 4 itu kembali menegaskan, penertiban Pasar Inpres harus dilakukan secara serius dan tidak hanya dilakukan sesaat. Perlu ada langkah lanjutan (dari penertiban itu). Saya mengapresiasi langkah pemerinta yang merelokasi pedagang ke Pasar Puni.

Terkait adanya laporan bahwa ada pedagang liar yang ditertibkan itu tidak atau belum mendapatkan lapak, Arlan mengatakan agar Pemkab Manggarai segera memikirkan hal ini. “Sediakan lapak untuk mereka (yang tidak atau belum mendapat lapak) di Pasar Puni. Hal ini harus segera dilakukan. Jangan biarkan masalah berlarut sebab persoalan penting lain dari penataan pasar ini adalah mata pencarian hidup dari para pedagang,” demikian Arlan Nala.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pemkab Manggarai melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Manggarai telah menyiapkan 191 stan di Pasar Rakyat Puni bagi para pedagang liar yang ditertibkan di pasar Inpres Ruteng.

Penataan Pasar Rakyat Puni disertai dengan memperbaiki pelataran dan akses masuk pasar.

Sejak Jumat (14/2) lalu, aktivis di Pasar Rakyat Puni telah ramai, setelah 6 tahun ditinggalkan pedagang karena sepi pengunjung.

Penulis: Gregorius Setiawan

Editor: aka

Pos terkait