AKPY akan Berikan Beasiswa kepada Keluarga Pekerja Sawit Asal Manggarai Raya

Ruteng, FokusNTT- Pada tahun 2025 ini ada kabar gembira bagi warga NTT, khususnya dari tiga kabupaten di Manggarai Raya yaitu kabupaten Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur.

Kabar gembira itu adalah, pekerja atau keluarga pekerja di sektor pengolahan atau perkebunan sawit akan diberikan kesempatan untuk kuliah dengan mendapatkan beasiswa penuh.

Bacaan Lainnya

Pekerja atau keluarga pekerja seperti anak-anak mereka bisa berkuliah di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), salah satu lembaga pendidikan vokasi dari Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Yogyakarta.

Untuk tujuan tersebut, pada Jumat (7/2/2025) siang, Direktur AKPY Dr. Sri Gunawan, melakukan zoom dengan Dinas Tenaga Kerja dan Koperasi dari tiga kabupaten di Manggarai Raya. Ikut juga sebagai peserta rapat, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai.

Hadir juga pada zoom meeting tersebut, salah seorang pengurus pusat Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Muhammad Iqbal.

Rapat daring tersebut dipandu oleh Mansuetus Asni Hanu alias Mans Darto, pendiri organisasi Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) sekaligus yang menggagas kegiatan itu.

Direktur AKPY Dr. Sri Gunawan menjelaskan, beasiswa yang diberikan merupakan dukungan dari BUMN Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang sejak tahun 2016 lalu bekerjasama dengan AKPY.

Dijelaskan Sri Gunawan, pendidikan yang dilaksanakan adalah pendidikan vokasi jenjang D1 dan D2 atau lama pendidikan paling tinggi dua tahun. “Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta adalah kampus vokasi D1 dan D2 dari Sekolah Tinggi Pertanian Yogyakarta,” kata Sri Gunawan.

Sri Gunawan mengatakan, untuk tahun 2025 ini cakupan penerima beasiswanya ditambahkan yaitu sudah bisa membiayai keluarga pekerja di sektor pengelolaan sawit.

Pada tahun sebelumnya, jelas Sri Gunawan, beasiswa hanya sebatas pekebun sawit. “Tahun ini sudah ada penambahan yaitu bisa memberi beasiswa untuk keluarga karyawan sektor sawit,” jelasnya

Adapun yang dimaksud dengan keluarga pekerja atau karyawan sektor sawit adalah anak atau suami/isteri pekerja sawit.

Lebih lanjut dijelaskan, saat mengikuti kuliah pendidikan di AKPY, mahasiswa penerima beasiswa mendapat uang saku sebesar Rp 2,3 juta per bulan. Tidak hanya itu, ditambah uang buku sebesar Rp 3juta per semester sehingga dalam setahun mendapat uang buku sebesar Rp 6juta.

Sralin itu, para mahasiswa juga menerima sejumlah perlengkapan kuliah.

Para peserta harus mengikuti seleksi secara online.

Dijelaskan, kampus AKPY telah meluluskan sejumlah tenaga kerja profesional di bidang kelapa sawit dan semuanya sudah bekerja di sektor sawit.

Untuk berkuliah di AKPY, sejulah tahapan seleksi dilaksanakan dengan syarat yang sesuai standar pendidikan vokasi.

Jika sudah lolos seleksi, para peserta beasiswa di kampus AKPY itu tidak perlu mengeluarkan ongkos dari tempat tinggal menuju Yogyakarta.

“Jika datang dari Flores, maka pesawatnya dibiayai oleh pihak kampus AKPY, dan tiba di Yogyakarta akan dijemput untuk selanjutnya diantar ke kost. Di kost yang telah disediakan, semua fasilitas sudah lengkap. Jadi peserta hanya bawa pakaian saja,” jelas seorang admin AKPY, Sindi Arinda.

Pengurus DPP GAPKI Muhammad Iqbal mengatakan, sudah dipastikan pembukaan pendaftaran akan dimulai pada bulan April yang akan datang.

Untuk jumlah penerima beasiswa dari tiga kabupaten se Manggarai Raya diperjuangkan sebanyak 100 orang. Adapun jumlah tersebut berdasarkan mapping yang dilakukan oleh pihak Nakertranskop di tiga Kabupaten yang ada.

Penerima beasiswa tersebut termasuk anak yang tinggal di Manggarai Raya dan salah satu atau kedua orangtuanya bekerja di sektor sawit, atau anak mengikuti orangtua di perkebunan sawit.

Adapun pihak Dinas Tenaga Kerja yang hadir adalah Kadis Nakertrans Kabupaten Manggarai Barat Theresia Primadona Asmon, Kadis Nakertranskop Kabupaten Manggarai Dicky Jenarut, dan pejabat yang mewakili Dinas Nekertranskop Kabupaten Manggarai Timur.

Hadir juga Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai Emiliano Ndahur.

Rapat daring ini merupakan kelanjutan dari pertemuan yang dilaksanakan di Labuan Bajo pada Oktober 2024 lalu antara pihak GAPKI, Kemenakertrans dan Dinas Nakertranskop tiga kabupaten Manggarai Raya.

Adapun agenda pertemuan tahun lalu tersebut terkait dengan nasib tenaga kerja asal NTT.

Penulis: aka

Editor: aka. 

Pos terkait